Liputan6.com, Jakarta Wanita lain sering menjadi dugaan utama saat istri merasa suami tidak betah di rumah. Padahal, bagaimana perlakuan istri ke suami dan bagaimana suami istri menjalankan kehidupan sehari-hari justru sering menjadi penyebab utama.
Mengutip Women's Day, Kamis (12/10/2017), siimak cara mengatasinya di bawah ini.
Baca Juga
Sapa suami dengan hangat saat memasuki rumah
Advertisement
Bila istri seorang pekerja, ataupun Ibu Rumah Tangga (IRT), kesibukan keduanya bisa memicu sikap acuh pada suami. Namun, bila istri melampiaskan kelelahan dan kekesalan pada suami yang baru saja pulang kantor dan memasuki rumah, itulah awal bencananya.
Suami menjadi tidak nyaman saat ia mulai diberondong serangkaian tugas yang istri harap dapat dibagi bersama suami.
Untuk menjaga mood suami agar terus nyaman di rumah, istri diharapkan dapat memberikan waktu pada suami untuk merenggangkan otot dan melonggarkan pikirannya saat ia memasuki rumah.
Bersenang-senanglah berdua
Tanyakan pada suami, apakah ia memerlukan libur seperti yang istri rasakan. Bila jawabannya iya, maka suami istri sudah berada pada tujuan yang sama untuk bersenang-senang berdua. Untuk rencana liburan ini, bicarakan pada suami, tugas apa yang harus dilakukan masing-masing agar liburan terlaksana dengan sukses.
Perencanaan yang dilakukan berdua, tidak hanya akan membuat liburan menyenangkan, tapi juga membuat ikatan suami istri menjadi lebih kuat tanpa adanya merasa didominasi oleh salah satu pasangan.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Jangan hanya membicarakan anak
Membicarakan keperluan dan rencana anak ke depan memang baik. Namun, bila dilakukan terus menerus setiap hari, akan membuat suami penat.
Manfaatkan waktu saat anak-anak sudah tidur, atau saat anak bermain di akhir pekan untuk suami istri membicarakan hal-hal lain di luar urusan rumah tangga, seperti berita terhangat yang sedang dibicarakan atau hobi bersama.
Romantis itu penting
Hubungan suami istri terus berkembang, kadang hal yang dulu membuat istri tertarik pada suami justru menjadi hal yang paling menyebalkan. Kebiasaan romantis yang setiap hari dilakukan seperti ungkaan “I love you” bisa menjadi hanya kebiasaan yang tidak berarti.
Pada kondisi ini, suami dan istri harus mulai lagi berupaya merencanakan kencan romantis yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Introspeksi
Berupaya agar suami nyaman di rumah memang perlu dilakukan. Namun, bila upaya tersebut sudah berlebihan dan membuat istri harus memakai topeng dan tidak menjadi dirinya sendiri, maka sudah saatnya suami istri introspeksi diri.
Coba berbicara lebih dalam tentang permasalahan yang ada. Peran orang ketiga seperti terapis perkawinan juga dapat membantu.
Advertisement
Sampaikan apa yang Anda rasakan
Bila istri sangat membutuhkan bantuan suami dalam mengatur rumah, katakan terus terang. Namun, lakukan dengan sopan dan tanpa emosi.
Mengungkap apa yang istri rasakan dan membaginya pada suami dengan cara yang baik akan membuat suami tidak hanya senang membantu, tapi juga merasa dipercaya oleh istri.
Ubah kebiasaan
Bukan hanya keputusan satu pasangan untuk menentukan kapan dan bagaimana hubungan suami istri dapat dilakukan. Kegiatan seks yang jarang pun bukan masalah, tetapi bisa menjadi gejala.
Oleh karena itu, suami istri harus mempunyai kebebasan yang sama untuk mengungkapkan hasratnya untuk dapat melewati masa redupnya seks di pernikahan.
Hargai perasaan suami
Bukan hal yang mudah bagi semua orang untuk memahami bagaimana cara orang lain menilai sesuatu. Lebih mudah bagi seseorang untuk membenarkan apa yang menurut kita benar.
Komunikasi yang baik antara suami istri akan mengurangi kesalahpahaman dan mengerti betul apa yang dirasakan pasangannya. Awalnya mungkin istri sulit untuk setuju pada pendapat suami. Namun dengan perbicangan dari hati ke hati, itu akan mempermudah istri untuk memahami cara pandang suami.