Liputan6.com, Bandung Salma Azka Defri yang menderita usus buntu akibat makan seblak sekarang sudah mulai membaik. Gadis kecil berusia 11 tahun, yang sempat dirawat di RS Immanuel Kopo Bandung, Jawa Barat, tidak lagi merasakan sakit di perutnya.
Advertisement
Selama empat hari dari Jumat sampai Senin (6-9 Oktober), Salma mendapatkan perawatan medis. Ia diberikan antibiotik suntik sebanyak tiga kali sehari dan diinfus.
"Dikasih antibiotik untuk mengobati infeksi usus. Ini karena dia (Salma) muntah dan mencret-mencret,. Tiap hari juga dicek darah," ungkap Desy Puspita Yulida, ibu Salma saat dihubungi Health Liputan6, Kamis (12/10/2017).
Asam lambung dan leukosit (sel darah putih) Salma naik lebih dari 14.000. Padahal, normal leukosit pada anak hanya 4.500 - 13.500/mm3. Leukosit ini meningkat karena adanya infeksi.
Yang lebih mengkhawatirkan, dokter bedah anak yang menangani Salma mengatakan, tindakan operasi harus dilakukan. Jika tidak segera dioperasi, usus akan pecah dan mengganggu rahim.
Simak video menarik berikut ini:
Rawat jalan
Ketika Health-Liputan6 berbincang dengan Desy, Salma yang sudah pulang ke rumah tidak menjalani operasi. Kondisi Salma sudah membaik dan hasil pemeriksaan selama dirawat di rumah sakit juga normal.
Ia pun menjalani rawat jalan. Obat antibiotik masih harus diminum dan istirahat yang cukup.
"Ini masih minum antibiotik. Anak saya belum masuk sekolah. Hari Jumat nanti baru masuk," ujar Desy.
Salma juga harus membatasi makanan tertentu agar tidak terjadi infeksi usus.
"Saran dokter, harus makan makanan yang banyak mengandung serat. Ya, disarankan perbanyak makan buah-buahan dan sayuran. Enggak boleh makan makanan yang mengandung tepung. Pokoknya, jangan yang 'aneh-aneh' dulu makannya," ungkap Desy.
Advertisement
Langsung operasi
Desy menuturkan penjelasan dari dokter, infeksi usus pada Salma karena menempelnya kerupuk yang digunakan pada seblak di dinding usus. Semakin lama, kerupuk yang menempel di dinding usus akan menumpuk.
Kondisi ini yang menyebabkan infeksi usus, yang mengarah pada usus buntu. Dokter yang menangani Salma juga menanyakan, apakah Salma suka makan seblak?
"Dia memang sering makan seblak. Selama ini, kalau makan seblak tidak apa-apa. Tapi seblak yang terakhir dimakan--yang menyebabkan Salma dirawat ke rumah sakit--sedikit aneh. Saya sempat curiga soalnya ada kerupuk yang enggak bisa dikunyah," tambah Desy.
Kerupuk yang digunakan pada seblak juga tidak matang dengan baik. Kerupuk hanya direndam sebentar di air, lalu diolah sebentar. Desy berpikir, kerupuk yang tidak matang ini yang membuat kerupuk menempel pada usus.Rawat jalan di rumah juga harus diperhatikan.
Jika Salma kembali mengeluh sakit perut, maka tindakan langsung operasi harus dilakukan."Kalau dia sakit perut lagi harus langsung operasi," ujarnya.