Liputan6.com, Jakarta Data Riset Kesehatan Dasar 2007 mengungkapkan bahwa di Indonesia, diare masih menjadi penyebab kematian anak, yaitu sebesar 31 persen di antara anak di bawah usia satu tahun dan 25 persen kematian anak usia antara satu hingga empat tahun.
Fakta lainnya, pada 2014 UNICEF mengungkapkan bahwa 75,5% masyarakat Indonesia tidak mencuci tangan karena menganggap tangan mereka bersih. Hal itu tertuang dalam Prelimenary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitudes and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results 2014.
Padahal, salah satu cara paling murah untuk mencegah kematian dan penyakit yang berhubungan dengan diare adalah cuci tangan dengan sabun. Menurut data WHO pada 2014, mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi 40% resiko diare dan 20% resiko infeksi saluran pernapasan akut, termasuk pneumonia.
Advertisement
Maka dari itu, dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia (Global Hand Washing Day) yang jatuh pada tanggal 15 Oktober 2017 ini, Reckitt Benckiser bekerjasama dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save the Children) menyelenggarakan kampanye dengan tagline ‘Give Life a Hand: Letter for Life’.
Kampanye tersebut merupakan salah satu program edukasi akan pentingnya cuci tangan dengan sabun yang menyasar anak-anak usia dini.
Program edukasi yang berada dalam naungan Misi Hidup Sehat bersama Dettol ini, mengajak seluruh masyarakat, khususnya anak-anak untuk bersama-sama berikrar menjaga kesehatan dan kebersihan, dimulai dari mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas.
General Manager Reckitt Benckiser Indonesia, Steven Debrabandere mengatakan Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan kesempatan untuk menggelar sebuah acara yang dapat memberikan dampak positif, dan mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat dan higienis.
“Kami percaya akan pentingnya menanamkan perubahan perilaku sehat pada usia dini. Sebuah tindakan sederhana, mencuci tangan dengan sabun, dapat mencegah penyakit dan kematian,” ujar Steven Debrabandere.
Melalui gerakan itu, lanjut Reckitt Benckiser, ingin mengajak anak-anak di seluruh Indonesia untuk mengingatkan akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Hal itu tertuang dengan cara sederhana yang bisa dilakukan anak-anak.
Salah satunya dengan cara mengirimkan surat. Caranya, mereka—anak-anak-- hanya perlu melapisi kertas dengan sabun lalu menuliskan sebuah surat untuk ajakan selalu mencuci tangan dengan sabun. Setelah itu, mereka mengirimkan surat tersebut ke anak-anak di seluruh Indonesia.
Ketua Pengurus Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Selina Sumbung mengatakan momen Hari Cuci Tangan Sedunia menjadi hari yang secara global didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Hal itu sebagai cara mudah, efektif, dan terjangkau untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa.
“Kami ingin, tidak ada seorang anakpun meninggal karena sebab yang bisa dicegah. Untuk itu, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan. Karenanya, kami menyambut baik kerjasama ini dan mengapresiasi langkah RB untuk turut berperan serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi, khususnya dalam membangun perilaku hidup sehat, membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun,” pungkas Selina Sumbung, Ketua Pengurus Yayasan Sayangi Tunas Cilik.
(ADV)