Liputan6.com, Jakarta Rumah sakit di Indonesia bisa menarik minat pasien luar negeri untuk berobat. Hal ini mengambil peran penting dalam medical tourism--bentuk baru dari pariwisata dan pelayanan medis untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di negara lain. Pariwisata ini menyasar pasien luar negeri yang berobat ke Indonesia.
Selama ini, Anda mungkin memerhatikan, pasien dari Indonesia banyak yang berobat ke luar negeri, misal, Singapura dan Jepang. Padahal, pelayanan kesehatan di dalam negeri juga tak kalah bagus.
Menurut Deputy Chairman Lippo Group, Dr James T Riady, Indonesia bisa ikut mengambil peluang dalam medical tourism. Ada beberapa hal kunci yang bisa dilakukan.
Advertisement
"Kita bisa menentukan zona khusus (special zone), yang lokasinya sangat dikenal turis, seperti Bali atau Labuan Bajo di Flores, Nusa Tenggara. Di sana kan banyak turis asing," kata James saat memaparkan presentasi "Peluang Medical Tourism di Era Jaminan Kesehatan Nasional" dalam acara Hospital Expo 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu (18/10/2017).
Selain itu, di Bali juga bisa menjadi salah satu destinasi. Pendapatan masyarakatnya cukup baik. Pariwisata di Bali yang maju pun mendukung adanya medical tourism.Â
Hal lain yang juga harus diperhatikan terkait medical tourism yaitu mutu tenaga medis. James mengungkapkan, dokter asing yang bekerja di rumah sakit bisa menjadi pendorong kesuksesan medical tourism.
"Dengan mengizinkan dokter asing masuk ke rumah sakit, maka banyak manfaat yang bisa diambil. Mereka bisa transfer teknologi dan kemampuan medis kepada dokter atau tenaga medis di rumah sakit di Indonesia," lanjut James.
Kehadiran dokter asing pun menambah nilai investasi yang masuk.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â