Liputan6.com, Jakarta Ketika melihat orang meninggal, kita hanya melihat tubuh yang terbujur kaku. Namun, apa yang terjadi pada otak orang yang meninggal. Sadarkah jika ia sudah meninggal?
Anda mungkin pernah mendengar tentang orang-orang yang telah meninggal dan hidup kembali mengatakan melihat cahaya di ujung terowongan. Atau mereka melayang di atas tubuh mereka, melihat saat para dokter dengan panik bekerja untuk membuat mereka tetap hidup.
Baca Juga
Tapi sampai sekarang, belum diketahui apakah pikiran terus bekerja setelah meninggal. Dr. Sam Parnia dan timnya dari New York University Langone School of Medicine memiliki pertanyaan yang sama.
Advertisement
Para peneliti tersebut berusaha menemukan jawabannya dengan cara yang jauh lebih tidak berbahaya, melihat studi di Eropa dan Amerika Serikat mengenai orang-orang yang menderita serangan jantung dan "hidup kembali."
"Mereka akan menggambarkan menyaksikan dokter dan perawat yang bekerja dan mereka akan menggambarkan sadar dengan semua percakapan, hal-hal visual yang sedang terjadi, yang seharusnya tidak diketahui mereka," kata Parnia kepada Live Science dan dikutip NewYorkPost.
Kenangan mereka juga diverifikasi staf medis yang melaporkan pasien mereka dapat mengingat detailnya.
Kematian, dalam arti medis, adalah saat jantung berhenti berdetak dan memotong darah ke otak. Ini berarti fungsi otak juga berhenti dan tidak bisa lagi menjaga tubuh tetap hidup.
Parnia menjelaskan korteks serebral otak--yang disebut otak "bagian berpikir" juga melambat langsung, dan garis datar, yang berarti tidak ada gelombang otak yang terlihat pada monitor listrik, dalam waktu 2 sampai 20 detik. Hal ini akhirnya berujung pada kematian otak.
Parnia dan rekan-rekannya juga mengamati bagaimana otak bereaksi selama serangan jantung untuk menentukan seberapa banyak pengalaman ini berhubungan dengan aktivitas otak.
"Pada saat yang sama, kita juga mempelajari pikiran dan kesadaran manusia dalam konteks kematian, untuk memahami apakah kesadaran akan musnah atau apakah itu berlanjut setelah Anda meninggal untuk beberapa waktu - dan bagaimana hal itu berkaitan dengan apa yang terjadi di dalam otak secara real time, "katanya.
Ini bukan pertama kalinya tercatatnya aktivitas otak setelah kematian. Pada bulan Maret, dokter di unit perawatan intensif Kanada menemukan seorang pasien yang otaknya masih aktif terus menerus hingga 10 menit setelah petugas medis mematikan mesin pendukung kehidupan mereka, namun tidak pasa tiga pasien lainnya.
Selama lebih dari 10 menit setelah petugas medis menyatakan orang tersebut meninggal secara klinis, gelombang otak, seperti yang kita alami dalam tidur kita, terus terjadi.
Para peneliti juga menemukan pengalaman kematian bisa sangat berbeda untuk masing-masing pasien.
Setiap pasien mencatat hasil electroencephalographic yang berbeda - aktivitas listrik di otak - baik sebelum dan sesudah kematian.
Â
Â
Â