Liputan6.com, Jakarta Sekak pertama kali peluncurannya, vaksin HPV (human papilloma virus) hanya diperuntukan bagi remaja perempuan, untuk melindungi mereka dari keganasan kanker serviks.
Namun faktanya, data menunjukkan kasus kanker oropharyngeal atau kanker tenggorokan, akan menyalip kanker serviks di Amerika Serikat pada tahun 2020. Dan, pria yang aktif secara seksual memiliki risiko tinggi terkena kanker ini.
Baca Juga
Ini menjadi bukti awal, jika virus HPV tak hanya mengancam keselamatan anak perempuan, tapi juga laki-laki. Terutama mereka yang tumbuh jadi pria yang memiliki banyak pasangan.
Advertisement
Melansir Daily Mail, Minggu (22/10/2017), pria yang sering melakukan seks oral pada lima wanita atau lebih, memiliki risiko kanker oropharyngeal yang menyerang tenggorokan dan mulut.
Penelitian yang dilakukan oleh John Hopkins Bloomberg School of Public Health menjelaskan, pria selama ini tak menyadari jika peluang risiko kanker mereka jauh lebih besar ketimbang wanita. Belum lagi jika mereka memiliki kebiasaan merokok.
Dengan penelitian ini, Hopkins menambahkan jika vaksin HPV seharusnya tak hanya diberikan pada anak perempuan tapi juga laki-laki.Â
Ada lebih dari 100 jenis HPV namun hanya sedikit yang diketahui menyebabkan kanker.
Strain HPV 16 dan 18 sudah diketahui memicu sebagian besar kanker serviks, dan HPV16 juga menyebabkan sebagian besar kanker oropharyngeal.
Infeksi HPV akibat seks oral yang memicu kanker jarang ditemukan pada wanita, meski mereka memiliki banyak pasangan. Kondisi ini sangan berbeda dengan pria. Semakin gemar mereka memberikan seks oral pada banyak wanita, mereka akan memiliki peluang kanker oropharyngeal.
"HPV jarang ditemukan pada pria yang tak merokok dan memiliki sedikit pasangan. Infeksi HPV akan meningkat ketika pria memiliki hubungan dengan lebih dari lima wanita dan memiliki kebiasaan merokok," jelas Dr Amber D'Souza, penulis penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Oncology ini.
Saksikan juga video menarik berikut ini: