Sukses

Kisah Wanita Italia yang Bertahun-tahun Keluarkan Keringat Darah

Seorang wanita Italia mengeluarkan keringat darah, kondisi ini terjadi selama tiga tahun.

Liputan6.com, Italia Seorang wanita di Italia didiagnosis terkena penyakit misterius setelah ia mengeluarkan keringat darah dari telapak tangan dan wajahnya. Laporan kondisi wanita ini dipublikasikan Canadian Medical Association Journal (CMAJ).

Wanita, yang tidak disebutkan namanya ini dirawat di rumah sakit setelah mengalami kondisi tersebut selama 3 tahun.

Dilansir dari Global News, Selasa (24/10/2017), ia hanya berkeringat darah saat ia melakukan aktivitas fisik atau saat tidur. Sementara itu, pemicu gejala masih tidak diketahui.

Ia mengatakan kepada dokter, keringat darah yang keluar akan meningkat saat dirinya stres. Dokter yang menangani masih heran karena tidak ada lesi (luka) pada kulit atau organ dalam, yang menyebabkan timbulnya berkeringat darah.

"Pasien kami telah terisolasi karena merasa malu berkeringat darah. Dia melaporkan gejala itu disertai gangguan depresi dan cemas,"  tulis laporan dokter.

Dokter hanya mengatasi gangguan depresi dan kecemasannya tapi keringat darah yang keluar masih berlanjut.

Setelah melakukan beberapa tes, dokter dapat memastikan, kapasitas darah dan kemampuan pembekuan darah normal.

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kondisi langka

Pemeriksaan terus berlanjut. Dokter mendiagnosis, wanita yang berusia 21 tahun ini memiliki kelainan langka, yang dikenal sebagai hematohidrosis. Hal ini berdasarkan adanya sel darah merah yang muncul selama pemeriksaan mikroskopis.

Hematohidrosis adalah penyakit yang jarang terjadi saat seseorang mengeluarkan keringat darah melalui kulit. Penyebab penyakit ini masih misteri. Tapi dikaitkan dengan penyakit sistemik, seperti menstruasi.

Pasien diberikan obat propranolol (20mg/hari) untuk mengatasi gejala walaupun gejala secara keseluruhan belum hilang sama sekali.

Seorang wanita mengeluarkan keringat darah selama 3 tahun. (Printscreen Global News)

Dr. Michelle Sholzberg, ahli hematologi klinis di St. Michael’s Hospital di Toronto, Kanada memberikan tanggapan.

"Saya belum pernah melihat kasus seperti ini sebelumnya. Tapi saya tidak berpikir, gejala hematohidrosis adalah indikasi gangguan pendarahan. Menurut saya, ini indikasi adanya abnormal antara kelenjar keringat dan pembuluh darah," jelas Sholzberg.

Hematohidrosis jarang dilaporkan. Hanya ada sedikit laporan yang ada, menurut sebuah studi tahun 2013 oleh Institute of Post Graduate Medical Education a Research.