Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan sebuah video vulgar yang diduga melibatkan alumnus sebuah universitas negeri di Depok. Hingga kini, polisi masih menyelidiki pelaku dan pengedar video tersebut. Polisi juga mengimbau agar pengguna media sosial tidak menyebarluaskan video itu.
Beberapa pasangan memang sengaja merekam adegan intim untuk alasan tertentu. Namun, jika Anda berpikir untuk melakukan hal yang sama, yakni merekam adegan intim, sebaiknya pikir ulang secara matang. Pada era dunia digital yang semakin canggih seperti saat ini, penyebaran sebuah konten akan cepat sekali terjadi. Dengan sekali klik, konten bisa tersebar ke mana saja.
Baca Juga
"Jadi memang perlu, dipikirkan matang-matang sebelum merekam atau memfoto sesuatu. Bisa saja sudah dihapus, tapi data di hp-nya ditarik lagi, atau hp-nya hilang, lalu rekamannya jadi viral," pesan psikolog klinis dewasa dari TigaGenerasi, Anna Dauhan.
Advertisement
Sebelum merekam, pikirkan dampak yang akan terjadi bila video intim tersebut viral. Anna mengingatkan dampaknya bukan hanya bagi diri sendiri dan pasangan, tapi juga lingkungan.
"Perlu dipikirkan dampak kalau rekaman atau foto tersebut sampai viral, bukan hanya ke diri sendiri, tapi juga ke keluarga. Juga lingkungan dia berada misalnya almameter, tempat kerja, apalagi bila kelompok tersebut terekam dalam adegan itu," pesan Anna saat dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Kamis (26/10/2017).
Ditambahkan psikolog klinis dewasa Tiara Puspita, sebaiknya tidak perlu menyimpan hal-hal yang terlalu privat seperti foto atau video adegan intim. "Bila berpindah tangan, (kita) enggak bisa kontrol. Ketika sudah tersebar luas di internet, tidak bisa dicabut kembali," ujar Tiara.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â