Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Lakukan Pelecehan Seksual, Pria Ini Salahkan Suplemen

Seorang pria London melakukan pelecehan seksual, dan ketika ditangkap, dia memberikan argumen yang absurd.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di London ditangkap setelah melakukan pelecehan seksual pada seorang wanita di ruang loker suatu pusat kebugaran. Mengaku bersalah, pria ini mengklaim perilakunya itu akibat suplemen testosteron dan protein yang dikonsumsinya.

Melansir Women's Health, Kamis (26/10/2017), The Daily Mail melaporkan, Sean Bigby (35 tahun) memasuki ruang loker wanita dalam keadaan bugil. Hal ini dilakukannya setelah berolahraga di Clissold Leisure Centre di utara London. Dia kemudian mengendap-endap di belakang seorang wanita dan mengusapkan tubuhnya pada wanita yang sedang mencuci tangan itu.

"Awalnya wanita itu mengira hal itu hanyalah insiden memalukan, bahwa Bigby ada di ruang ganti yang salah," ujar penuntut Michael Williams pada Daily Mail. Namun ketika wanita itu kembali dari kamar mandi dan mencuci tangannya, dia merasa pria itu mengusap bokongnya."

"Hal itu membuat wanita tersebut sangat terkejut, dan memaki pria tadi," lanjut Williams.

Setelah ditangkap, Bigby mengklaim suplemen testosteron dan protein yang dikonsumsinya membuatnya merasa "bingung dan hilang arah."

Menurut pengacara Bigby, suplemen itu membuat kondisi mentalnya jadi berantakan, sehingga melakukan pelecehan seksual. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Amankah mengonsumsi suplemen?

Walaupun Bigby berusaha menyalahkan perilakunya pada testosteron dan protein, semua pakar yang diwawancarai oleh Men's Health mengatakan, tindakan Bigby adalah tanggung jawabnya sendiri.

Jamin Brahmbhatt, M.D., urolog di South Lake Hospital di Florida mengatakan, memang meningkatnya kadar testosteron berujung pada libido yang lebih tinggi, serta pengambilan keputusan yang lebih impulsif. Namun, hal ini tetap tidak memaklumkan tindakan Bigby.

"Ada ribuan pria yang mengonsumsi suplemen testosteron dan protein, mereka semua berlaku baik-baik saja," tukas Brahmbhatt.

Don Layman, Ph.D, periset protein dan Profesor Emeritus di Department of Food Science and Human Nutrition, University of Illinois, mengatakan hal yang sama.

"Pembelaan seperti itu sungguh absurd," ujarnya. "Tidak ada bukti yang mendukung perilaku macam ini disebabkan oleh protein."

Untungnya Hakim Karim Khalil yang menyidang Bigby juga tidak mempercayai alasan pria itu. Bigby dikenai denda sekitar Rp25 juta rupiah. Dia juga harus melakukan pelayanan masyarakat selama 11 bulan.

Bigby juga dikenai perintah menjauh dan dilarang memasuki pusat kebugaran dan menghubungi wanita yang dilecehkannya tadi sampai lima tahun ke depan.