Liputan6.com, Jakarta Selain identik dengan pesta kostum, perayaan Halloween juga lekat dengan banyaknya sajian manis, terutama permen. Ya, bocah-bocah cilik dengan berbagai kostum seram akan mengetuk pintu rumah di area tempat tinggal mereka dan berseru, "Trick or treat!" demi mendapat permen dari si pemilik rumah. Setidaknya begitu gambaran perayaan Halloween yang terlihat dari serial atau film Hollywood.
Seperti bocah-bocah di tanah air yang akan bersorak gembira bila mendapat `angpao` hari raya lebih banyak dibandingkan teman sebaya atau saudaranya, bocah-bocah di AS pun akan sangat gembira bila mampu mengumpulkan permen sebanyak-banyaknya ketika Halloween tiba. Namun, sepertinya kebiasaan ini mulai bergeser.
Baca Juga
Sebuah studi baru menunjukkan, anak-anak di AS kini lebih peduli kesehatan. Alih-alih berharap dapat permen, sebagian anak yang disurvei ingin mendapat sesuatu yang lebih menyehatkan.
Advertisement
Melalui studi terhadap 2.000 anak usia 6 hingga 12 dan orangtua mereka, peneliti mempelajari pola makan dan hubungan mereka dengan makanan. Dari studi tersebut, peneliti menemukan dua per tiga anak akan sungguh-sungguh bahagia dapat cemilan sehat ketika melakukan `trick or treat` saat Halloween.
Banyak orangtua yang terkejut dengan hasil penelitian ini. Mereka tak menduga anak-anak tersebut sangat bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri. Sekitar 77 persen orangtua kaget dengan kemampuan anak mereka membuat keputusan sehat, meski dalam situasi yang menggoda seperti perayaan Halloween.
Bahkan, 63 persen anak-anak tersebut mengatakan sangat senang menerima buah saat pesta Halloween. Bisa jadi hal itu pula yang menyebabkan 36 persen orangtua memilih menyiapkan kudapan sehat untuk perayaan Halloween kali ini, melansir laman New York Post, Jumat (27/10/2017).
Studi yang diminta oleh produsen makanan sehat Gogo squeeZ tersebut menunjukkan, anak-anak AS zaman now secara umum lebih sadar kesehatan ketimbang orangtua mereka. Lebih dari separuh orangtua yang ikut survei merasa anak mereka memiliki pola makan yang lebih sehat dibandingkan diri mereka sendiri.
Bahkan 79 persen orangtua itu mengatakan anak mereka dengan sukarela memilih buah dibandingkan makanan manis karena peduli terhadap kesehatan diri. Anak-anak itu juga tak segan mengkritik pola makan orangtua mereka yang dirasa tak sehat.
Sementara, 45 persen orangtua mengungkap, anak mereka dengan sendirinya membatasi mengonsumsi permen. Sekitar 21 persen anak mengatakan alasan menghindari permen karena tak ingin mengganggu nafsu makan mereka. Sedangkan 35 persen lainnya menghindari permen karena tak ingin gigi mereka bolong. Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Â
Â
10 buah favorit anak
Yang menarik, anak-anak itu ternyata lebih tertarik pada varian rasa buah ketimbang rasa manis semata. Berikut 10 buah yang disukai anak-anak:
1. Apel
2. Straberry
3. Pisang
4. Anggur
5. Jeruk
6. Semangka
7. Nanas
8. Peach
9. Cherry
10. Melon oranye/kantalupe
Advertisement