Liputan6.com, Jakarta Memeringati Hari Sumpah Pemuda, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima sejumlah perwakilan pemuda-pemudi untuk saling berdiskusi di Istana Bogor, Sabtu (28/10/2017).
Salah satu hal yang didisksikan cukup menarik diutarakan pemuda bernama Belva dari Ruangguru.com. Dia menyoroti berbagai masalah pendidikan di Indonesia,seperti kurangnya pemerataan pendidikan di daerah dan pulau terpencil.
Baca Juga
"Sudah terlalu lama, sistem pendidikan kita tidak berkembang. Sulitnya akses pendidikan juga masih jadi masalah. Sebagai generasi milenial, saya berharap pemerintah pusat bisa membantu sebab selama ini kami hanya berkoordinasi dengan pemerintah daerah," katanya.
Advertisement
Menjawab hal tersebut, Jokowi juga sependapat. "Bahwa anak harus bisa belajar dari mana saja. Kita sudah terlalu lama belajar di dalam ruangan. Saya senengnya 60-40, enam puluh belajar di ruangan, empat puluh di luar ruangan," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga berharap anak-anak masa kini juga dihadapkan pada tantangan dan masalah langsung sesuai level usianya. "Jangan hanya selalu mengerjakan rutinitas yang kita kerjakan bertahun-tahun. Kalau mau berubah, tantangan itu secara cepat bisa dihadapi."
"Anak dihadapkan pada tantangan, masalah, problem riil, sesuai level. Tentu SD , SMP dan SMA berbeda. Kalau ini bisa dikerjakan dengan aplikasi sistem sampai pulau terpencil, pulau terluar, kita bisa berubah," pungkas Jokowi.
Â