Liputan6.com, Jakarta Saat ini, banyak sekali isu mengenai suku, agana, ras antar golongan (SARA) di tanah air. Di hari sumpah pemuda ini, penting untuk memahami pentingnya saling menghargai di dalam perbedaan tersebut. Hal itu penting tak hanya bagi dewasa, melainkan juga pada anak-anak.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, hal itu harus diawali dari pola pikir orangtua dulu, karena apa yang ada pada orangtua lah yang nantinya menjadi contoh bagi anak.
Baca Juga
"Agar anak menghargai perbedaan agama dan perbedaan lainnya, orangtua harus memiliki pemahaman yang benar dulu. Hal ini penting agar jangan sampai orangtua justru rasis sehingga diikuti oleh anak," ucap Ayoe saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Sabtu (28/10/2017).
Advertisement
Lebih lanjut Ayoe menjelaskan, orangtua harus memiliki rasa bangga dan rasa optimis terhadap bangsa serta menghargai persatuan dan perbedaan yang ada.
"Kebanyakan anak yang saya tahu, pola pikir anak itu hasil dari pola pikir orangtua, hal itu sangat berpengaruh," ucap dia.
Jika orangtua sudah memilihi pemahaman dan menghargai perbedaan, barulah orangtua bisa mengajarkan nilai-nilai perbedaan dan cara untuk menghargai hal tersebut.
"Orangtua bisa mengajak anak ke daerah yang memiliki perbedaan agama dan budaya untuk mempelajari hal tersebut, misalnya memahami agama Hindu saat berkunjung ke Bali," lanjutnya.
Dalam mengenalkan hal tersebut, orangtua memiliki peran untuk menanamkan nilai bahwa perbedaan itu dan itu adalah hal yang harus diterima dan dihargai. Selain itu, penting untuk menanamkan bahwa perbedaan itu ada untuk melengkapi.
"Tak hanya menanamkan nilai tersebut, orangtua juga harus menjadi penyeimbang saat anak menemui perbedaan dan mendapatkan pengaruh negatif agar anak tidak terpengaruh," pungkasnya.
Â
Simak juga video menarik berikut ini: