Liputan6.com, Jakarta Eklampsia merupakan kondisi penyebab kejang selama kehamilan karena tekanan darah tinggi. Kondisi ini bisa mengancam jiwa ibu dan janin karena pasokan oksigen berkurang selama kejang. Bahkan, kejang ini masih dapat terjadi hingga enam minggu setelah persalinan.
Baca Juga
Advertisement
Jika terjadi kejang, dokter akan memberi obat-obatan untuk mencegah terjadi lagi dan mengendalikan tekanan darah.
Seperti dikutip dari situs Web MD pada Rabu, 1 November 2017, wanita dengan eklampsia memiliki tipe kejang grand mal, yang diawali dengan hilangnya kesadaran.
1. Dalam 15 sampai 30 detik pertama, tubuh akan kaku dan otot berkontraksi hingga kesulitan untuk bernapas. Jadi, sebagai pendampingnya, pastikan posisi kepala wanita tersebut sedikit diangkat guna mempermudah jalan napas.
2. 30 sampai 45 detik berikutnya, otot tubuh akan menyentak dan orang tersebut dapat menggigit lidahnya. Apabila tergigit, khawatir akan terjadi perdarahan hingga asupan oksigen berkurang. Karena itu, pastikan lidah terlindungi.
3. Kejang dapat berlangsung selama 1 sampai 2 menit atau lebih. Setelah itu, wanita tersebut akan sadar secara bertahap dalam waktu 10 sampai 15 menit. Awalnya dia akan linglung dan merasa lelah atau bahkan sakit kepala dan otot selama 24 jam berikutnya.
Jadi, jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan sedang hamil, pastikan Anda rajin kontrol dan memperhatikan pola makan untuk menghindari kejadian terburuknya.
Â