Liputan6.com, Jakarta Program PerpuSeru, yang bertujuan mengubah perpustakaan di pelosok lebih menarik dan bisa jadi pusat pembelajaran masyarakat karena dilengkapi fasilitas teknologi informasi, telah membuahkan hasil positif.
Program yang dibuat oleh Coca-Cola Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation ini telah bermitra dengan sekitar 586 perpustakaan desa dan 104 perpustakaan kabupaten di 18 provinsi di Indonesia.
Baca Juga
"Perubahannya sangat signifikan, banyak dari mereka para pengguna fasilitas ini merasakan manfaatnya," kata Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia Titie Sadarini dalam konferensi pers #SeribuCeritaPerpuSeru di Perpustakaan Nasional Jakarta, Senin.
Advertisement
Salah satu contohnya adalah Ni Wayan Srimentik. Perempuan asal Karangasem, Bali itu dulunya hanya mengandalkan uang dari meminta-minta selama 12 tahun.
Sebelumnya ia pernah bekerja menjadi buruh kasar, namun tubuhnya cedera akibat tertimbun longsor. Mobilitasnya terbatas akibat tulang belakangnya patah, ia akhirnya mengiyakan ajakan seorang tetangga yang biasa mencari sesuap nasi dengan mengemis.
"Saya tidak tahu jadi pengemis itu dilarang, pokoknya saya mengemis agar bisa makan," kata Wayan.
Setelah diciduk dinas sosial, ia pun membuka lembaran baru dengan cara berjualan dupa herbal "Munti Gunung". PerpuSeru membawanya mempelajari ilmu baru untuk memasarkan produknya lebih luas.
Ada juga Harratul Lisan dari Semarang yang banting setir dari profesi guru menjadi pebisnis kaos sablon.
Dia mengikuti pelatihan komputer dasar dan desain yang diselenggarakan di PerpuSeru Demak. Dari situ, ia mendapatkan ide untuk membuat bisnis kaos sablon dan sudah mendapat lima orang tim inti untuk menggarap pesanan kaos sebanyak rata-rata 100 kaos per bulan.
PerpuSeru akan menyebarkan kisah-kisah sukses untuk menginspirasi masyarakat luas lewat road show "Seribu Cerita PerpuSeru". Hingga akhir November 2017, road show ini akan mampir ke kota Lubuk Linggau, Pangkalan Bun, Semarang, Surabaya, Bali, Wakatobi hingga Ambon.
Road show akan dimulai lagi pada Januari 2018 dari barat hingga timur Indonesia.
"Kami ingin menyebarkan virus inspirasi kepada semakin banyak orang, lewat sosial media, key opinion leader (selebritas) supaya orang makin peduli pada perpustakaan," imbuh Titie.
PerpuSeru didukung berbagai pesohor, antara lain Duta Baca Indonesia Najwa Shihab hingga Adinia Wirasti sebagai sahabat PerpuSeru.
Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Republik Indonesia, menyatakan pihaknya senang bisa bermitra dengan PerpuSeru sejak 2011.
"Perpustakaan berbasis teknologi informasi bisa memberikan teori dan ilmu terapan dari buku sehingga masyarakat bisa melakukan perubahan sosial sesuai dengan keterampilan kerja." (Nanien Yuniar/AntaraNews)