Liputan6.com, Jakarta Kamu tentu pernah mengalami, sedang asyik berbicara dengan seseorang, tiba-tiba mata kedutan tanpa sebab. Biasanya, kedutan ini akan berhenti dengan sendirinya.
Tapi terkadang, kedutan bisa terus berlanjut. Jadi apa yang menyebabkan pergerakan mata ini, dan bisakah hal ini dihentikan?
Baca Juga
Istilah medis untuk kedutan adalah myokymia, yaitu kejang atau gerakan ringan pada kelopak mata atas atau bawah. Kabar baiknya, walaupun kedutan ini terasa sangat jelas, pada kebanyakan kasus, hal ini tidak terlalu kentara bila dilihat oleh orang lain, menurut American Academy of Ophthalmology.
Advertisement
Ketika mata berkedut, ini karena saraf yang terhubung dengan otot kelopak mata bergerak secara otomatis, ujar Ming Wang, M.D., seorang dokter spesialis mata di Nashville, mengutip Men's Health, Minggu (19/11/2017).
Pada kebanyakan kasus, penyebab aktivitas saraf ini tidaklah serius.
Stres, kafein, dan kurang tidur adalah beberapa penyebab utama kedutan. Ini karena semua hal tadi mengacaukan sistem saraf, walaupun mekanisme pastinya belum lagi diketahui.
Orang-orang yang bekerja di bawah tekanan sering mengalami kedutan. Ini karena mereka mengalami segalanya, stres, kurang tidur, dan banyak konsumsi karein.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Penyebab lain
Alkohol juga bisa memicu hal yang sama, walaupun biasanya lebih jarang, jelas Wang. Anda juga bisa mengalami kedutan karena kekeringan pada mata.
Pada kasus ini, mata Anda menutup untuk memastikan mereka mendapat cukup cairan. Berkedip bisa membantu melubrikasi mata.
Mata kering bisa diatasi dengan obat tetes pengganti air mata.
Pada kejadian yang cuku jarang, infeksi seperti konjungtivitis atau mata merah, bisa jadi penyebabnya. Tapi Wang mengatakan, biasanya Anda juga akan melihat simtom yang lain, seperti mata merah, keluarnya cairan, atau robekan. Jika hal ini terjadi, segera temui dokter mata.
Advertisement
Skenario Terburuk
Pada skenario paling buruk, kedutan pada mata Anda adalah simtom dari gangguan saraf, seperti multiple sclerosis, sindrom Guillain-Barre, atau bahkan tumor bernama glioma, Dr. Wang menambahkan.
Jika ini yang terjadi, kedutan biasanya akan semakin memburuk seiring waktu, dan menyebar ke bagian lain pada wajah. Dokter bisa melakukan pemindaian otak untuk menguji kondisi-kondisi tadi.
Jika kedutan mata tidak berhubungan dengan infeksi atau penyakit, mengurangi kafein dan stres, serta memastikan Anda cukup tidur, adalah cara terbaik mengatasinya.
Istirahat yang cukup dan melakukan pola makan yang lebih baik bisa mengurangi frekuensi kedutan.