Sukses

Cek, Penyebab dan 4 Solusi agar Anak Berhenti Mengompol

Jika anak masih mengompol, ketahui penyebab dan cari solusi terbaik agar anak berhenti mengompol.

Liputan6.com, Jakarta Mengompol (bed wetting) bisa menjadi kebiasaan buruk bagi anak-anak. Apalagi saat memasuki usia sekolah, mereka masih mengompol. Masalah mengompol memengaruhi sekitar 12 persen anak-anak di Inggris yang berusia antara 7-9 tahun.

Sebagian besar orangtua mungkin keliru karena menganggap mengompol bisa berhenti dengan alamiah. Brenda Cheer, spesialis perawatan anak, mengatakan, mengompol menjadi masalah kompleks yang tidak selalu dibicarakan secara terbuka.

"Orangtua menunda mencari pertolongan karena mereka menganggap anaknya malas ke kamar mandi. Mereka juga terlalu malu untuk mengakui, anak masih mengompol,” kata Brenda, dikutip dari Express, Minggu (19/11/2017).

Mengompol juga dikenal sebagai enuresis nokturnal, yang disebabkan kondisi medis kandung kemih tidak cukup meregang untuk menahan urine yang keluar pada malam hari.

Penyebab lain, anak mengalami kekurangan hormon vasopresin. Hormon ini memberi tahu ginjal untuk membuat lebih sedikit urine pada malam hari.

Permasalahan mengompol dapat diobati dengan mudah. Brenda memberikan cara mengatasi anak yang mengompol.

 

 

 

Simak video menarik berikut:

2 dari 5 halaman

Periksa ke dokter

Sebaiknya periksa ke dokter agar mendapatkan jawaban medis akurat. Mengompol juga bisa menjadi gejala penyakit lain, seperti diabetes.

Jika Anda berpikir, mengompol dapat berhenti sendiri, Anda mungkin keliru. Penelitian terbaru University of Bristol menunjukkan, pendekatan menunggu anak berhenti mengompol berarti anak-anak dapat menderita masalah kandung kemih lainnya yang bisa jauh lebih buruk.

3 dari 5 halaman

Perhatikan minuman anak

Sebelum tidur, perhatikan apa yang diminum anak. Anak-anak memang harus minum antara 6-8 gelas cairan sehari. Tidak minum dalam waktu sejam sebelum tidur bisa membantu atasi mengompol.

Ada bukti lain, minuman jus jeruk dan bersoda dapat merangsang kandung kemih secara aktif. Cobalah menghindari memberikan minuman ini. Anda juga bisa mendorong anak untuk pipis sebelum tidur.

4 dari 5 halaman

Minum obat

Saat tidur, hormon vasopresin akan bekerja membuat urine kurang tapi masih dalam batas normal. Tanda hormon ini tidak bekerja adalah jika seorang anak mengompol.

Obat desmopressin dapat mengurangi jumlah urine yang dihasilkan ginjal. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat tersebut pada anak.

5 dari 5 halaman

Pasang tikar tempat tidur

Solusi lain jika anak tetap mengompol, Anda bisa pasang semacam tikar di tempat tidur. Ini mencegah urine merembes ke seprai, sehingga akan tetap menggenang di bawah tubuh anak. 

Cara ini lambat laun akan melatih anak untuk berhenti mengompol. Ketika ingin pipis, anak bisa bangun.