Sukses

Penyakit Jantung Intai Orang dengan Golongan Darah Ini

Studi mengungkap, orang dengan tipe darah tertentu berisiko tinggi mengalami serangan jantung akibat tingginya tingkat polusi udara.

Liputan6.com, Jakarta Orang dengan golongan darah tertentu berisiko tinggi mengalami serangan jantung akibat tingginya tingkat polusi udara, menurut temuan baru dari sebuah penelitian.

Secara khusus, orang dengan penyakit arteri koroner yang memiliki tipe darah A, B atau AB lebih mungkin mengalami serangan jantung saat terkena tingkat polusi PM2.5 partikulasi kecil dibandingkan orang dengan tipe darah O. Hal tersebut dijelaskan oleh Badan Perlindungan Lingkungan A.S. sebagai partikel terhirup dengan diameter 2,5 mikrometer atau lebih kecil, dikutip dari laman Webmd, Senin (20/11/2017).

"Kebanyakan orang tidak akan terkena serangan jantung kecuali mereka memiliki penyakit arteri koroner," kata periset tersebut dalam sebuah rilis berita dari Intermountain Medical Center Heart Institute di Salt Lake City.

"Anda harus memiliki karakteristik lain untuk penyakit koroner berkembang menjadi serangan jantung," kata penyidik ​​utama Benjamin Horne, seorang ahli epidemiologi klinis di institut tersebut, dalam siaran persnya.

"Hubungan antara serangan jantung dan polusi pada pasien dengan golongan darah non-O bukanlah sesuatu yang harus dicemaskan, tapi ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan," tambahnya.

Penelitian ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Heart Association di Anaheim, California. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

2 dari 2 halaman

Kadar protein pembekuan darah

Sementara, penelitian lain mengungkapkan golongan darah yang lebih berisiko terkena serangan jantung atau stroke.

Penelitian tersebut dipresentasikan di Kongres European Society of Cardiology di Paris setelah mengamati 1,3 juta orang. Hasil penelitian menunjukkan, 15 dari 1.000 orang bergolongan darah A, B, atau AB menderita serangan jantung. Namun, orang bergolongan darah O risikonya berkurang menjadi 14 dari 1.000 orang.

Tessa Kole dari University Medical Centre Groningen di Belanda--yang melakukan penelitian--mengatakan, tidak jelas mengapa ada peningkatan risiko pada orang-orang yang golongan darahnya bukan O.

Ada spekulasi karena kadar protein pembekuan darah yang lebih tinggi pada orang dengan golongan darah A, B, dan AB.

"Di masa depan, golongan darah harus dipertimbangkan dalam penilaian risiko untuk pencegahan penyakit kardiovaskular, bersamaan dengan kolesterol, usia, jenis kelamin dan tekanan darah sistolik," kata Dr Kole kepada BBC.