Liputan6.com, Purwakarta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengapresiasi salah seorang warganya, Mak Eri, nenek usia 70 tahun yang hidup seadanya tetapi giat berbagi dengan warga lainnya, melalui program beras perelek.
"Beras Perelek merupakan salah satu program yang kami luncurkan agar warga saling membantu," kata Dedi Mulyadi, saat mengunjungi rumah Mak Eri, di Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Kota Purwakarta, Jabar, Rabu.
Advertisement
Melalui program beras perelek, warga diimbau mengumpulkan beras sebanyak satu gelas dalam seminggu. Beras tersebut kemudian dikumpulkan oleh petugas dari desa atau kelurahan untuk dibagikan sebulan sekali kepada warga yang berhak.
Mak Eri tidak hanya seminggu sekali memasukan beras ke dalam ruas bambu yang sudah disediakan petugas di depan rumahnya. Nenek penjual gorengan itu diketahui menyumbang sebanyak dua kali dalam satu minggu.
"Hari Sabtu dan Minggu emak biasanya menyimpan beras di ruas bambu itu. Kalau sedang ada beras ya pakai beras. Kalau emak lagi butuh beras, emak ganti beras pereleknya pakai uang Rp2 ribu," kata dia.
Mak Eri tinggal di sebuah rumah seperti gubuk berukuran 4x5 meter, dan kini rumahnya dirobohkan. Kemudian rumah itu dibangun kembali oleh Pemkab Purwakarta melalui Program Pembangunan Rutilahu.
Bupati menyatakan karakter Mak Eri patut menjadi teladan bagi generasi muda dan kalangan berada.
"Beliau mau berbagi meskipun hidupnya sendiri dan masih serba kekurangan. Saya kira, generasi muda dan kalangan berada harus meneladani beliau. Semangat berbagi yang beliau miliki sangat luar biasa," katanya.
Secara pribadi, Dedi mengapresiasi nenek tua itu berupa modal usaha berjualan gorengan yang biasa ia titipkan ke warung-warung yang ada di sekitar rumahnya.
"Saya tambahin modal usaha buat emak. Emak keren, penuh semangat menjalani hidup," kata Dedi Mulyadi. (M.Ali Khumaini/AntaraNews)