Sukses

Selfie di Jendela, Gadis 20 Tahun Berjumpa Maut

Jika tak berhati-hati, aksi swafoto atau selfie bisa membahayakan diri hingga merenggut nyawa.

Liputan6.com, Jakarta Mendokumentasikan swafoto atau selfie perjalanan liburan seolah menjadi keharusan di era media sosial seperti sekarang ini. Namun, seperti kasus selfie lainnya, jika tak berhati-hati, aksi swafoto bisa membahayakan diri hingga merenggut nyawa.

Kisah tragis dialami seorang gadis 20 tahun asal New Zealand, Toni Kelly. Gadis berambut pirang ini tewas terjatuh ketika tengah melakukan selfie di kediamannya di Tooting, London, mengutip laman New York Post, Minggu (26/11/2017).

Kelly dikabarkan baru saja pindah ke London pada Agustus tahun ini dari Wanganui, New Zealand. Dia terjatuh dari jendela lantai dua rumahnya di Tooting ketika berswafoto.

Laman Evening Standard mewartakan, Kelly mengalami cedera otak serius akibat terjatuh saat selfie dan meninggal setelah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit pada 14 November lalu.

"Kami bisa mengonfirmasi bahwa dia terjatuh dari jendela," ujar juru bicara Inner West London Coroner mengenai penyebab meninggalnya Toni Kelly pada Evening Standard. 

 

Saksikan juga video berikut  ini: 

 

2 dari 2 halaman

Donasikan organ

Keluarga Kelly sangat berduka atas kepergian gadis itu. Menurut mereka, Toni Kelly adalah gadis periang yang baik hati. Teman-temannya pun mengenang Toni sebagai sosok yang menyenangkan dan tak pernah berbicara buruk mengenai orang lain.

"Keponakanku adalah gadis muda yang bahagia, manis, dan penyayang. Hati orangtuanya sangat hancur, tak terlukiskan kata-kata," ujar Sharon Kelly, bibi Toni.

Melalui akun media sosialnya, tampak Toni Kelly memang gemar mengabadikan perjalanannya melalui media sosial. Di sana terlihat foto-foto gadis itu tengah menikmati festival musik di Irlandia, bergaya di depan Big Ben dan Trafalgar Square, London, serta melakukan beberapa perjalanan ke California.

Saat ini keluarga tengah menggalang dana agar jenazah Toni Kelly bisa dikebumikan di tanah kelahirannya. Namun, keluarga juga sepakat untuk mendonasikan beberapa organ gadis tersebut untuk menyelamatkan nyawa mereka yang membutuhkan di Inggris.

 

Â