Liputan6.com, Jakarta Sebuah perusahaan berbasis kesehatan di Minnesota memecat 69 karyawan yang menolak vaksin flu pada batas waktu 10 November lalu.
Sebagai tanggapan atas pemecatan tersebut, Minnesota Nurses Association (MNA) mengumumkan rencana untuk mengajukan keluhan terhadap Essentia Health atas nama karyawan yang dihentikan untuk mendapatkan kembali status pekerjaan atau sejumlah uang ganti rugi.
Baca Juga
Asosiasi perawat tersebut mengklaim, penolakan mereka terhadap vaksin flu karena alasan agama atau medis. Sebelumnya, Essentia Health yang menaungi 15 rumah sakit dan 75 klinik di Minnesota, Idaho, Wisconsin dan North Dakota itu menyatakan akan menerima alasan penolakan terkait medis dan agama yang sangat terbatas dari 13.900 karyawannya.
Advertisement
Para perawat juga telah mengusulkan alternatif dengan memberi penghargaan kepada karyawan yang bersedia divaksin ketimbang memberi hukuman bagi karyawan yang menolak. Selain itu, mereka mengusulkan kelonggaran waktu bagi karyawan yang mendapat reaksi kesehatan usai divaksin.Â
"Essentia Health menunjukkan, mereka tidak berniat untuk melakukan tawar-menawar dalam niat baik," ujar Steve Strand, co-chair MNA yang ditunjuk sebagai unit negosiasi pada Fox 9.
"Kami mencoba duduk bersama dengan jajaran manajemen, tapi para petinggi Essentia mengatakan pada kami, mereka berniat melanjutkan keputusan dan tetap mewajibkan vaksin flu," jelas Strand.
Â
Â
Simak video berikut:
Â
Tidak 100 persen efektif, tapi...
Rajesh Prabhu, seorang spesialis penyakit menular yang juga bekerja di Essentia, mengatakan, vaksin mungkin tidak 100 persen berfungsi efektif. Akan tetapi, ada kepentingan untuk memvaksinasi pekerja rumah sakit karena mereka berinteraksi langsung dengan pasien yang sakit parah.Â
"Kami bekerja di lingkungan yang berbeda. Kami merawat pasien sehingga memiliki kewajiban etik," katanya, seperti dikutip Foxnews, Senin (27/11/2017).Â
Departemen Kesehatan Minnesota tak memiliki kebijakan terkait vaksin flu bagi penyedia layanan kesehatan. Namun, mereka menganjurkan vaksin bagi siapa pun yang berisiko tinggi terkena influenza atau bagi mereka yang berada di sekitar individu dengan risiko tinggi terpapar virus tersebut.
Advertisement