Liputan6.com, Jakarta Masyarakat kini tengah ramai membicarakan mengenai kangen water yang mengandung air alkali. Air alkali adalah air dengan pH diatas 7. Sebenarnya seberapa baik sih air alkali?
Dokter inspirator sehat alami Indonesia, Zaidul Akbar, mengatakan air alkali memberi manfaat bagi kesehatan. Ada beberapa studi yang menyebutkan manfaat kesehatan dari mengonsumsi air alkali. Misalnya merujuk studi yang dilakukan William Kelley yang meneliti air di berbagai belahan dunia. Didapatkan data bahwa yang populasinya sehat itu ternyata mengonsumsi air alkali.
Baca Juga
Lalu, manfaat air alkali lainnya merujuk teori Sang Hwang dalam buku Aging and Reverse Aging. Disebutkan konsumsi air alkali dan makanan basa lainnya seperti buah dan sayur meningkatkan kadar pH darah sehingga menjadi seimbang.
Advertisement
"Jadi minum air alkali itu ngefek atau enggak? Ya ngefek, justru untuk acid control, sehingga pH darah seimbang dan pH lambung tetap asam," kata Zaidul saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Minggu (26/11/2017).
Ketika tubuh mengalami keseimbangan tentunya berdampak positif bagi kesehatan, seperti dikatakan Zaidul lagi.Â
Sementara bila makanan yang dikonsumsi kebanyakan bersifat asam seperti nasi, gula, gorengan, dan tepung itu membuat pH darah lebih rendah dari normal (asam) atau asidosis.
"Tanda-tandanya nyeri sendi, sering gatal, bau badan berlebihan, BAB susah," kata pria yang sering mengisi berbagai seminar.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Cara kerja air alkali dan makanan basa lainnya pada pH darah
Berdasarkan teori Sang Hwang, Zaidul menerangkan bahwa di dunia ini ada makanan/minuman bersifat asam dan basa (dikenal juga dengan alkali). PH itu dari angka 0 sampai dengan 14. Dengan 7 sebagai angka netral. Semakin tinggi dari tujuh berarti basa (alkali), sementara semakin rendah dari angka 7 semakin asam.
Zaidul menerangkan apapun yang bersifat basa (sayur, buah, maupun air alkali) masuk ke dalam lambung akan pH lambung naik menjadi cenderung basa. Di sinilah terjadi reaksi alami di dalam lambung dengan memproduksi HCl (asam lambung) lebih banyak untuk mengembalikan pH lambung.
Dia menjelaskan reaksi kimia yang terjadi adalah NaCl (garam) + H2O (air) + CO2(karbon dioksida). Reaksi ini mengahasilkan HCl dan NaHCO3 (natrium bikarbonat).
"Ketika diproduksinya HCL atau asam lambung tadi maka akan terproduksi juga NAHCO3 yang akan disemprotkan ke saluran darah, yang menyebabkan peningkatan pH darah yang membantu menjaga keseimbangan pH darah," katanya.
Advertisement