Sukses

Kerokan seperti Ruben Onsu Memang Enak, tapi Tak Dianjurkan

Adakah manfaat dari kerokan seperti yang sering dilakukan Ruben Onsu akhir-akhir ini

Liputan6.com, Jakarta Kerokan, aktivitas yang belakangan ini sering dilakukan Ruben Onsu, merupakan pengobatan rumahan yang sudah lama dipraktikkan. Bermodalkan uang logam atau bawang dan minyak angin, kerokan dipercaya dapat membantu seseorang mengembalikan kekebalan tubuh yang sempat menurun. Uang logam atau benda lain ini kemudian digosok ke permukaan kulit bagian belakang, dari punggung sampai ke area leher.

Orang yang sedang dikerok akan merasa lega jika ia sudah bertahak, yang seolah-olah menggambarkan bahwa angin yang bersarang di tubuh sudah keluar. Ia akan merasa plong dan tidur bisa nyenyak.

Namun, tidak ada banyak orang yang tahu bahwa kerokan seperti Ruben Onsu adalah aktivitas berbahaya. Berikut empat bahaya kerokan seperti dikutip dari Vidio.com pada Kamis, 30 November 2017.

 

2 dari 3 halaman

Bahaya Kerokan

1. Pelebaran pori-pori kulit

Ketika dikerok, permukaan kulit menjadi terbuka dan melebar. Inilah yang sebenarnya harus Anda hindari dari kerokan, karena pelebaran pori-pori akan membuat virus dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh. Bakteri dan virus ini pun akan mudah masuk ke peredaran darah.

2. Ingin dikerok terus

Dalam kurun waktu satu minggu ini, Ruben Onsu sudah dua kali melakukan kerokan. Tampaknya, presenter kondang ini mulai ketagihan dikerok.

Rupanya, untuk beberapa orang, kerokan dapat menimbulkan kehangatan dan kenyamanan sehingga mereka jadi ketagihan.

 

3 dari 3 halaman

Bayi Bisa Lahir Prematur karena Kerokan

3. Bayi bisa prematur

Apabila ibu hamil terbiasa dengan kerokan, bayi bisa lahir prematur. Ini karena ketika kerokan, tubuh akan memproduksi hormon sitokin yang membuat perang kontraksi dini dan mempercepat proses kelahiran.

4. Stroke

Bila kebiasaan kerokan ini dilakukan terus-menerus, maka akan membuat peredaran darah yang tadinya kecil juga ikut melebar. Bila itu terjadi, maka risiko penyakit stroke juga mengintai Anda.