Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Penasaran Kenapa Otomatis Merem Saat Ciuman? Ini Alasannya

Kebanyakan orang menutup mata mereka saat ciuman, kira-kira apa ya alasannya?

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang, secara otomatis menutup mata mereka saat ciuman. Ternyata, ada alasan ilmiah di balik kebiasaan ini.

Penelitian dari Royal Holloway, University of London (RHU), mempelajari bagaimana stimulus visual memengaruhi panca indera. Untuk studi ini, 16 relawan melakukan pencarian huruf dengan berbagai tingkat kesulitan.

Pada saat yang sama, mereka harus bereaksi pada getaran singkat yang dilakukan pada tangan kiri atau kanannya. Hasilnya? Mereka yang mengalami kesulitan lebih besar melakukan tugas itu memiliki kesensitifan yang lebih rendah terhadap getaran.

Singkatnya, mereka tidak bisa berkonsentrasi melakukan dua hal pada saat yang sama.

"Sudah diketahui bahwa peningkatan tugas yang bersifat visual bisa mengurangi kepekaan stimulasi pendengaran dan penglihatan," ujar penulis studi Dr. Sandra Murphy, peneliti fisologi postdoctoral di RHU, seperti diberitakan She Knows, dilansir Kamis (30/11/2017). "Penelitian kami memperdalam temuan tentant indera peraba."

Walaupun penelitian ini tidak diaplikasikan langsung pada ciuman, hal tetap memberikan penjelasan kenapa kita menutup mata. Karena memang sulit untuk melakukan beberapa hal di saat yang sama.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Konsentrasi lebih baik

"Riset kami menemukan, melakukan sesuatu yang membutuhkan penglihatan mengurangi kepekaan terhadap sensasi taktis," peneliti Polly Dalton menyampaikan pada Medical Daily.

"Hal ini menyiratkan, mengurangi kebutuhan untuk melihat (misalnya menutup mata), bisa meningkatkan kepekaan taktis. Dan hal ini bisa jadi salah satu alasan kenapa orang-orang menutup mata mereka ketika berciuman."

Hal ini juga menjelaskan, kenapa banyak orang yang memilih untuk fokus pada benda tak bergeran, alih-alih mata lawan bicaranya, ketika mendengarkan omongan mereka. Agar mereka bisa berkonsentrasi dengan lebih baik mendengarkan apa yang lawan bicaranya ucapkan.