Liputan6.com, Jakarta Di pertengahan 1980-an, belum banyak informasi mengenai HIV/AIDS. Saat itu, yang ada orang-orang ketakutan dan tak mau bersentuhan dengan orang dengan HIV/AIDS. Namun, jabat tangan Putri Diana ke seorang pasien AIDS berhasil membuka mata dunia.
Saat itu, tepatnya pada 19 April 1987, Putri Diana mengunjungi London Middlesex Hospital untuk membuka unit perawatan pasien HIV/AIDS pertama di Inggris. Acara seremoni berlangsung dan sebuah kejadian bersejarah terjadi pada saat itu.
Baca Juga
Putri Diana bersalaman ke pasien AIDS tanpa menggunakan sarung tangan. Saat itu, Diana tersenyum ke arah pasien laki-laki itu, seperti mengutip laman BBC, Jumat (1/12/2017).
Advertisement
Â
Saat itu, ibu Pangeran William dan Pangeran Harry itu sadar aksinya direkam oleh kamera. Jabat tangannya itu seakan ingin memberi tahu bahwa HIV/AIDS tidak menular lewat sentuhan.
Apa yang dilakukan Putri Diana saat itu jika dilakukan sekarang, tentu berbeda. Kini, masyarakat sudah banyak yang mengetahui bahwa HIV atau AIDS tidak menular lewat jabat tangan.
Salah seorang perawat yang hadir kala itu, John O'Reilly, punya pengalaman berkesan akan aksi Putri Diana. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, John angkat bicara.
"Jika seorang anggota kerajaan bersalaman dengan pasien AIDS, berarti orang lain juga melakukan hal sama," kata John.
"Aksinya itu benar-benar mengedukasi masyarakat (tentang penularan HIV/AIDS)," tambahnya.
Aksi Putri Diana dilanjutkan anaknya
Buah tak jatuh dari pohonnya. Aksi Putri Diana melawan stigma HIV/AIDS pun dilakukan sang anak.
Putra keduanya, Pangeran Harry, pada 2003 pernah bekerja menjadi sukarelawan untuk merawat anak-anak dengan AIDS di Afrika selama setahun. Lalu, belum lama ini dia pun aktif mengajak orang-orang untuk tes HIV.
Dalam sebuah kesempatan, Harry tak menampik aksinya ini berkat pengaruh sang ibu.
"William dan saya benar-benar bangga pada apa yang telah ibu kami lakukan," katanya dalam sebuah acara mengenang kepergian 20 tahun Diana.
"Jika dia masih bersama kita saat ini, dia akan, berdiri mendukung di samping mereka orang-orang dengan HIV/AIDS," tambah Harry, seperti mengutip laman The Guardian.
Advertisement