Liputan6.com, Jakarta Banyak wanita penasaran mengenai orientasi seksual pria yang disuka, apakah dia pria penyuka sesama jenis atau bukan? Nah, untuk mengetahui hal ini bisa dilihat dari ciri-ciri fisik.
Paling tidak sudah ada dua studi yang berusaha mengungkap dia penyuka sesama jenis dari ciri fisik. Ada studi yang melihat dari mata dan cara berjalan. Berikut uraiannya satu persatu.
Baca Juga
1. Mata
Advertisement
Pelebaran pupil seorang pria saat melihat pria atau wanita merupakan indikator untuk mengetahui orientasi seksual seseorang. Hal ini terungkap dalam studi Cornell University, Amerika Serikat.
"Jadi jika seorang pria penyuka wanita, pupil matanya melebar terhadap wanita. Sementara bakal melebar melihat pria bila dia adalah penyuka sesama jenis," kata peneliti yang juga seorang psikolog perkembangan Ritch Savin-Williams mengutip laman Huffington Post, Selasa (5/12/2017).
Pelebaran pupil mata, kata Ritch, merupakan respons terhadap sesuatu yang menarik, termasuk wajah orang yang disukai. Pada saat pupil melebar itu tanda bahwa sistem saraf otonom --saraf yang bekerja tanpa disadari atau tanpa perintah sistem saraf pusat, seperti pernapasan, detak jantung, gairah seksual-- sedang meningkat.
Pernahkah, ciri pria penyuka sesama jenis ini Anda lihat pada sosok pria yang disuka?
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Cara berjalan
Peneliti lain mencari tahu orientasi seksual dari cara berjalan. Dalam Journal of Personality and Social Psychology edisi September 2007 terungkap.
Dari observasi yang dilakukan peneliti terhadap 4 pria yang 2 diantaranya sesama jenis, terlihat cara berjalan penyuka sesama jenis berbeda dengan pria penyuka wanita. Pria gay sedikit menggoyangkan area pinggul. Akurasi ini paling tidak mencapai 60 persen mengutip laman NBC News, Selasa (5/12/2017).
"Ada alasan pria penyuka sesama jenis tidak dapat menyembunyikan orientasi seskual mereka. Saya rasa, hal ini (cara berjalan) sesuatu yang memang mereka miliki sejak dini atau meniru dari anggota keluarga yang berlawanan jenis," kata psikolog dari Northwestern University, Michael Bailey.
Advertisement