Liputan6.com, Jakarta Beberapa kasus yang berhubungan dengan kasur atau matras biasanya langsung jelas terlihat. Jika Anda terbangun dengan leher atau punggung yang kaku dan sakit, itu tandanya sudah waktunya untuk ganti kasur.
"Kasur yang lebih padat lebih baik untuk nyeri kronis, karena mereka memberikan dukungan yang lebih kuat," ujar Michael Grander, PhD, direktur dari Program Riset Tidur dan Kesehatan di University of Arizona College of Medicine.
Baca Juga
Tapi walaupun begitu, kasur yang tepat untuk Anda melibatkan berbagai faktor. Seperti dimana Anda mengalami nyeri, posisi tidur favorit, ketebalan dan kepadatan bantal, dan lainnya.
Advertisement
Dia juga menyarankan, saat membeli kasur atau matras baru, pastikan toko tersebut memiliki kebijakan penukaran atau pengembalian barang. Karena, masalah dari kasur baru Anda biasanya baru akan diketahui setelah dua minggu penggunaan.
Selain itu, beberapa kondisi di bawah ini juga menandakan, kasur yang Anda gunakan sudah tidak bagus lagi dan perlu diganti. Seperti melansir Prevention, Rabu (13/12/2017):
1. Bangun dengan hidung tersumbat
Kutu kasur adalah serangga mikroskopik yang hidup dari embun dan debu. Jika rumah Anda berdebu, Anda akan memiliki kutu kasur (kutu debu).
Banyak orang alergi terhadap makhluk ini. Bahkan, mereka adalah penyebab utama dari alergi sepanjang tahun, menurut Ashtma and Allergy Foundation of America (AAFA).
Simtom alergi kutu kasur adalah hidung berair, bersin-bersin, dan mulut serta tenggorokan gatal.
Mencuci seprai dan sarung batal setidaknya sekali seminggu, membantu mengusir kutu kasur. Selain itu, Anda juga perlu membeli kasur anti-alergen.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
2. Libido rendah
Gairah seks yang hampir-hampir tidak ada ternyata juga bisa jadi tanda Anda kurang tidur. Gangguan tidur dan keringat malam--yang disebabkan kondisi tidur yang terlalu panas--dihubungkan dengan menurunnya libido, menurut studi tahun 2007 dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology.
American Sleep Foundation merekomendasikan untuk mengatur suhu kamar agar selalu sejuk, sekaligus membeli kasur yang bisa memastikan tubuh tidak kepanasan saat malam.
3. Kulit buruk
Kualitas tidur yang rendah dihubungkan dengan meningkatnya hormon stres seperti kortisol, menurut studi dalam jurnal Sleep Medicine Clinics. Studi lanjutan menemukan, meningkatnya kortisol berpengaruh buruk untuk kulit karena dapat menyebabkan kerut, berkurangnya elastisitas kulit, kulit kusam, dan munculnya berbagai kondisi kulit gatal seperti eksim.
Matras yang sudah usang bisa jadi penyebab buruknya kualitas tidur dan munculnya stres. Studi baru dalam Journal of Chiropractic Medicine menemukan, rata-rata orang menggunakan kasur selama 9,5 tahun. Menggantinya dengan mantras baru bisa meningkatkan kualitas tidur dan mengusir stres.
Advertisement
4. Perlu waktu lama sebelum terlelap
Salah satu ukuran dari kualitas tidur, menurut para peneliti, adalah waktu yang dibutuhkan seseorang sebelum terlelap.
Studi tahun 2015 dalam Sleep Science menemukan, matras yang buruk bisa jadi penyebab sulitnya Anda untuk langsung jatuh terlelap.
5. Merasa grogi saat bangun
Kelembapan yang ada dalam kasur, akibat kutu kasur, juga bisa menyebabkan gangguan tidur seperti sleep apnea, asma malam, dan gangguan tidur sehubungan pernapasan lainnya.
Akibatnya, walaupun jumlah tidur Anda cukup, saat bangun tubuh tetap terasa lelah dan tidak bugar. Riset lanjutan menemukan, mikroba penyebab asma dalam kasur ternyata sangatlah banyak ditemukan.
Jika Anda belum bisa mengganti kasur, rutin mengganti seprai dan sarung bantal bisa membantu. Serta, gunakan pelapis kasur anti-alergi.