Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 22.205 Siswa-Siswi tingkat TK, SD dan SMP yang berada di berbagai Kabupaten yang ada di Provinsi Papua mengikuti kegiatan mewarnai burung Garuda Pancasila. Kegiatan ini pun memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Kegiatan Mewarnai Gambar Burung Garuda dengan peserta terbanyak.
"Kegiatan mewarnai dan menggambar ini juga bersifat universal untuk semua profesi, tingkat ekonomi dan sebaran geografi, hal ini sesuai kampanye kami, #Art4All," kata Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, Yandramin Halim melalui keterangan pers, Jumat (15/12/2017).
Baca Juga
Halim menuturkan, acara yang digagas Kodam XVII/ Cenderawasih ini dilakukan menggunakan Connector pen Faber-Castell. "Faber-Castell sejak lebih dari 15 tahun selalu mempopulerkan kegiatan mewarnai dan menggambar sebagai kegiatan untuk mengasah kreativitas anak, seni dan relaksasi di kalangan dewasa serta mempertahankan ketajaman pikiran di kalangan manula."
Advertisement
Panitia kegiatan yang juga menjabat sebagai Aster Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav. Edward Sitorus, mengatakan bahwa mekanisme kegiatan ini dimulai dengan pendistribusian artwork gambar burung Garuda Pancasila ke seluruh sekolah-sekolah yang terletak di Kabupaten - Kabupaten dan tepat pada tanggal 1 Desember kegiatan mewarnai seretak diadakan di sekolah-sekolah tersebut.Â
Â
Simak video berikut ini:
Â
17 ribu karya terkumpul
Adapun hasil dari pelaksanaan mewarnai pada tanggal 1 Desember, terkumpul sebanyak. 17.205 buah hasil karya anak-anak dari Provinsi Papua. Pada 8 Desember, sebagai puncak acara, sebanyak 17.205 karya mewarnai Burung Garuda berhasil dikumpulkan dan selanjutnya di rangkai bersamaan dengan 5.000 karya lainnya, yang merupakan hasil karya anak-anak di Kabupaten Jayawijaya, menjadi replika burung garuda raksasa.
"Dengan mewarnai gambar lambang Burung Garuda, diharapkan anak-anak dapat memaknai Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan anugerah dari Tuhan YME sebagai pemersatu seluruh anak bangsa yang terdiri dari beragam suku bangsa," kata Edward.
"Pancasila sebagai asas NKRI diharapkan dapat terpatri dalam diri generasi muda untuk terus mau belajar dan kemudian maju mengembangkan potensi diri membangun Indonesia yang semakin hebat," pungkasnya.
Advertisement