Sukses

Versi Murah Viagra Bakal Segera Dipasarkan

Dua obat disfungsi ereksi Viagra versi generik akan segera dipasarkan.

Liputan6.com, Jakarta Dua obat disfungsi ereksi Viagra versi generik akan segera dipasarkan tahun depan. Salah satu obatnya akan diproduksi oleh Teva Pharmaceuticals. Dan satunya, masih diproduksi anak perusahaan Pfizer--yang memproduksi Viagra, Greenstone.

Seperti dilansir WebMD, obat generik ini diklaim memiliki harga jauh lebih ekonomis daripada Viagra.

Viagra mulai dipasarkan pada 1998 sebagai obat pertama yang mengobati impotensi. Cialis (tadalafil) dan Levitra (vardenafil) adalah dua obat disfungsi ereksi lainnya. Obat ini bekerja dengan merelaksasi sel otot di penis, serta memperbesar aliran darah sehingga lebih lancar, menurut Urology Care Foundation.

Pfizer mengatakan biaya grosir saat ini untuk 50 miligram atau 100 miligram Viagra adalah USD 61,54. Greenstone akan menjual versi generik untuk antara USD 30 dan USD 35.

Namun, sejumlah variabel mempengaruhi biaya akhir yang harus dibayar konsumen, seperti mark-up farmasi atau apotek, dan cakupan asuransi.

"Biaya memang menjadi masalah luar biasa bagi pasien. Banyak pasien tidak dapat memperoleh pengobatan tersebut karena perusahaan asuransi tidak membayarnya," kata Dr. Aaron Katz, ketua urologi di NYU Rumah Sakit Winthrop di Mineola, NY.

"Harapan adanya obat generik Viagra ini adalah untuk mengurangi biaya yang dibebankan ke pasien sehingga mereka bisa memiliki akses untuk mengobati disfungsi ereksi," ujarnya.

 

Simak video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Viagra bukan satu-satunya obat

Kepala urologi di North Westchester Hospital di Mount Kisco, NY, Dr. Warren Bromberg adalah pun sangat antusias dengan obat generik Viagra ini. Menurutnya, harga kerap menjadi masalah pasien disfungsi ereksi.

"Versi generik akan sangat bermanfaat bagi mayoritas pria," katanya.  

Bagaimana pun, Katz menambahkan, pil bukan satu-satunya obat untuk disfungsi ereksi. Hal utama yang harus dilakukan pria adalah memiliki fisik yang kuat dengan rutin olahraga. Sebab impotensi bisa menjadi pertanda pertama penyakit jantung, terutama pada pria muda.

Seperti kebanyakan obat-obatan, obat disfungsi ereksi dapat menyebabkan efek samping. Gejalanya termasuk sakit kepala, mual, ringan, dan masalah pada penglihatan. Dan meski jarang terjadi, obat ini menyebabkan ereksi selama empat jam atau lebih. Jika ini terjadi, seseorang harus segera menemui dokter.

Pria yang pernah mengalami serangan jantung dalam enam bulan terakhir, mereka yang mengkonsumsi nitrat (nitrogliserin) untuk penyakit jantung, dan pria yang menggunakan protease inhibitor untuk infeksi HIV tidak boleh minum obat disfungsi ereksi ini.