Liputan6.com, Jakarta Studi terbaru mengklaim, kecenderungan pria menjadi penyuka sesama jenis atau gay terkait dengan jumlah saudara laki-laki kandung yang dimilikinya. Kabarnya, masing-masing saudara laki-laki yang dimiliki meningkatkan kemungkinan seorang pria menjadi gay.
Studi yang dimuat dalam jurnal PNAS, dan telah dilakukan sejak 20 tahun lalu, menemukan keterkaitan antara berapa banyak saudara laki-laki yang dimiliki pria dengan orientasi seksualnya. Penelitian ini dilakukan oleh gabungan para ahli dari tiga perguruan tinggi di Kanada dan AS, yakni Brock University, University of Toronto, dan Harvard Medical School.
Baca Juga
"Pria penyuka sesama jenis, rata-rata memiliki jumlah saudara laki-laki lebih banyak dibandingkan pria heteroseksual, penemuan yang telah dikenal dalam ilmu pengetahuan seksual," tulis para peneliti.
Advertisement
Sebetulnya, klaim bahwa pria homoseksual memiliki saudara laki-laki lebih banyak ketimbang pria heteroseksual telah muncul sejak 1958. Fenomena ini mengacu pada "efek urutan lahir fraternal".
Studi yang dilakukan Ray Blanchard dan Anthony Bogaert di 1996 mengonfirmasi, penelitian tahun 1958 itu hanya berlaku pada pria yang memiliki saudara laki-laki, bukan saudara perempuan.
Studi-studi lain terkait hal itu menemukan, masing-masing kakak laki-laki meningkatkan kemungkinan orientasi homoseksual pada pria sebesar 28 hingga 48 persen. Dan kini peneliti percaya mereka mungkin telah menemukan penjelasan biologis kenapa pria menjadi penyuka sesama jenis.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Penjelasan biologis pria jadi suka sesama jenis
Studi menemukan, ketika wanita mengandung anak laki-laki pertamanya, protein yang dikaitkan dengan kromosom Y yang disebut NLGN4Y masuk ke dalam aliran darah mereka. Kromosom ini tak diproduksi pada wanita.
Tubuh ibu yang mengandung kemudian mengenalinya sebagai substansi asing dan sistem imun merespon dengan menciptakan antibodi. Pada beberapa kasus, antibodi ini bisa masuk ke otak anak lelaki berikutnya yang dikandung.
"Ini mungkin mengubah fungsi di otak, mengubah cara janin laki-laki mengembangkan rasa ketertarikan mereka di kemudian hari," ujar pemimpin penelitian Anthony Bogaert yang juga profesor psikologi serta ilmu kesehatan masyarakat di Brock University pada CNN.
Untuk mengetes penemuan mereka, Bogaert dan tim mengumpulkan sampel dari 142 wanita bersama 12 pria dan melakukan uji coba terhadap antobodi serta protein NLGN4Y mereka. Hasilnya, konsentrasi antibodi tertinggi ada pada wanita yang memiliki anak lelaki termuda gay dengan banyak kakak laki-laki, dibandingkan wanita yang tak memiliki anak laki-laki atau melahirkan anak laki-laki heteroseksual.
"Ini merupakan puncak penelitian lebih dari 20 tahun ketika kami mulai melihat efek kakak laki-laki atau urutan lahir fraternal. Studi saat ini menambahkan konsensus ilmiah yang lebih berkembang bahwa homoseksualitas bukanlah pilihan, melainkan kecenderungan bawaan," ujar Bogaert, melansir laman New York Post, Senin (18/12/2017).
Meski penelitian ini penting untuk lebih memahami kecenderungan seks, bukan berarti setiap pria yang memiliki kakak laki-laki mengembangkan kecenderungan yang sama.
"Orientasi seksual jelas merupakan fenomena yang kompleks dengan banyak faktor yang memengaruhinya," tulis studi tersebut.
Â
Advertisement