Liputan6.com, Jakarta Sasaran imunisasi ulang difteri, Outbreak Response Immunization (ORI) untuk anak usia 1 sampai di bawah 19 tahun. ORI ini wajib diikuti anak-anak yang tinggal di area Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri, seperti Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Untuk anak-anak yang tinggal di luar wilayah KLB diharapkan menjalani kelengkapan imunisasi difteri. Keberhasilan ORI pun dinilai dari keikutsertaan anak-anak disuntik vaksin. Dalam hal ini, lokasi ORI ikut memengaruhi keberhasilan ORI difteri.
Baca Juga
"Sekolah bisa jadi (salah satu) tempat terlaksananya ORI difteri. Ini karena sekolah punya data anak-anak yang sangat lengkap. Data anak-anak juga lebih rapi," jelas Sekjen Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Soedjatmiko dalam acara "Wajib ORI" di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Advertisement
Ketika ORI difteri dilakukan, maka akan terdata, siapa saja anak-anak di sekolah, yang belum disuntik vaksin. Untuk itu, perlu ada kerja sama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat untuk pelaksanaan ORI difteri di sekolah. Adanya kerja sama ini membantu percepatan anak-anak disuntik vaksin.
Â
Simak video berikut:
Â
Manfaatkan libur sekolah
Soedjatmiko menyoroti, percepatan selesainya ORI difteri juga bisa dimanfaatkan saat libur sekolah.
"Sekarang, anak-anak sekolah sudah libur. Tapi ORI difteri juga bisa dimanfaatkan saat libur sekolah. Jadi, misalnya, ada satu hari di hari libur itu untuk anak-anak suntik vaksin difteri di sekolah," tambah Soedjatmiko.
Tak perlu cemas soal suntik vaksin difteri. Imunisasi ini aman dilakukan. Di negara-negara lain pun masyarakatnya juga menjalani imunisasi difteri.
Advertisement