Liputan6.com, Jakarta Sepanjang tahun 2017, tentunya terjadi banyak kejadian yang mencengangkan. Termasuk di bidang kedokteran. Menuju akhir tahun, tak ada salahnya melakukan kilas balik, dan melihat kembali kasus-kasus teraneh dan langka tersebut.
Berikut 10 kasus teraneh yang ditemukan di tahun 2017 di bidang kedokteran, dikutip dari Livescience, Kamis (28/12/2017):
Baca Juga
1. Mengunyah logam
Advertisement
Seorang pria berusia 52 tahun di Prancis ditemukan memiliki lebih dari 100 buah logam di perutnya, termasuk gunting kuku, pisau, sekrup, dan koin.
Pria itu pergi ke ruang gawat darurat lima kali selama lima tahun dengan berbagai gejala, termasuk sakit perut, mual, dan muntah darah. Dokter perlu mengoperasinya empat kali dari kesempatan tersebut untuk menyingkirkan gumpalan besar bahan yang tidak dapat dicerna -- dalam hal ini, logam -- yang dikenal sebagai "bezoar". Termasuk ketika mereka menemukan lebih dari 100 potongan logam. Gumpalan-gumpalan ini begitu besar sehingga hampir sulit untuk mengosongkan perut pria itu.
Pria itu didiagnosis menderita psikosis, yang berarti kehilangan kontak dengan kenyataan.
Dia pulih dari operasi dan dirujuk ke penyedia layanan kesehatan perilaku dan mental untuk perawatan lebih lanjut. Kasus tersebut dipublikasikan 27 September di jurnal BMJ Case Reports.
Â
Â
2. Berkeringat darah
Seorang wanita berusia 21 tahun di Italia didiagnosis dengan kondisi misterius yang menyebabkan dia berkeringat darah. Wanita itu secara berkala mengalami pendarahan dari wajah dan telapak tangannya, tanpa luka atau lesi kulit.
Sementara wanita itu berada di rumah sakit, dokternya mengamati sebuah episode di mana cairan bernoda darah keluar dari wajahnya. Dia didiagnosis dengan hematohidrosis, kondisi langka yang telah dilaporkan hanya 42 kali sejak 1880.
Penyebab kondisinya tidak diketahui. Beberapa peneliti telah berhipotesis bahwa peningkatan tekanan pada pembuluh darah menyebabkan sel darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke saluran kelenjar keringat. Ilmuwan lain telah berspekulasi bahwa kondisinya dapat berakibat dari aktivasi respons "fight or flight" tubuh, yang dalam kasus yang jarang terjadi juga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil.
Laporan kasus tersebut diterbitkan pada 23 Oktober di Canadian Medical Association Journal.
Advertisement
3. Tato bola mata
Seorang model berusia 24 tahun mengalami komplikasi serius setelah mendapat tato bola mata, sebuah prosedur yang menurut para ahli tidak aman.
Modelnya, Catt Gallinger, memiliki tinta tato ungu yang disuntikkan ke bagian putih matanya, sebuah praktik yang dikenal sebagai "sklera tattooing". Namun, dia segera mengalami gejala serius, termasuk penglihatan kabur, sakit mata, pembengkakan dan keluar cairan ungu (warna tinta tato) dari matanya.
Gallinger diberi obat untuk membantu mengatasi sakit mata, disertai dengan antibiotik dan steroid, dan kemudian menjalani operasi untuk mengeluarkan kelebihan tinta dari matanya, menurut unggahan Facebooknya. Setelah operasi, dia mengatakan bahwa matanya akhirnya membaik dan dia mengalami sedikit rasa sakit daripada sebelumnya.
Beberapa risiko tato bola mata meliputi kehilangan penglihatan atau kebutaan, infeksi dari tinta, sensitivitas terhadap cahaya, dan potensi hilangnya bola mata, menurut American Academy of Ophthalmology.
4. Batu kandung kemih kebesaran
Batu kandung kemih adalah massa mineral yang terbentuk di kandung kemih, dan ukurannya bisa berkisar dari diameter hampir mikroskopis hingga satu inci atau lebih.
Seorang pria California ditemukan memiliki batu yang sangat besar; hampir seukuran telur burung unta. Batu itu berukuran 4,7 inci x 3,7 inci x 3 inci (12 x 9,5 x 7,5 cm) dan beratnya sekitar 1,7 lbs (770 gram).
Lebih dari satu dekade sebelumnya, pria tersebut membutuhkan pembedahan untuk mengangkat kandung kemihnya sebagai pengobatan kanker kandung kemih. Selama operasi itu, dokter menggunakan segmen usus pria untuk menciptakan "neobladder". Neobladder itu bisa berfungsi sebagai pengganti kandung kemih, tapi meningkatkan risiko pengembangan batu kandung kemih.
Dokter melakukan operasi untuk mengangkat batu kandung kemih, dan pria tersebut tidak mengalami komplikasi dari operasi tersebut. Laporan tersebut diterbitkan pada 6 September di The New England Journal of Medicine.
Â
Advertisement
5. Magnet di hidung
Magnet bisa menjadi mainan berbahaya bagi anak-anak. Hal itu terjadi pada seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di Siprus yang saat bermain dengan magnet tombol, memasukkan dua benda datar dan melingkar tersebut ke hidungnya.
Dengan satu magnet di setiap lubang hidung, kedua magnet itu saling tertarik, dan mulai mencubit dinding di antara lubang hidung anak laki-laki itu, yang disebut septum hidung.
Anak laki-laki itu dibawa ke ruang gawat darurat, di mana ia tiba dengan gejala pendarahan dan sakit parah di hidungnya. Ia membutuhkan pembedahan untuk mengangkat magnet dan merawat area di hidungnya yang sudah rusak.
Ketika anak itu kembali melakukan pemeriksaan enam bulan kemudian, hidungnya telah sembuh total. Laporan kasus tersebut diterbitkan pada 25 Oktober di The New England Journal of Medicine.