Sukses

Orangtua yang Rutin Mendongeng Jauhkan Anak dari Sasaran LGBT

Untuk mencegah anak menjadi sasaran korban LGBT, Kak Seto memberikan tips yang bisa diterapkan para orangtua.

Liputan6.com, Jakarta Korban Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) lebih banyak menyasar anak-anak dan remaja. Seperti halnya yang terjadi di Banten, Tangerang. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mencatat, ada 36 anak korban LGBT di Banten sepanjang 2017. Korban LGBT tersebut berusia antara 6 hingga 14 tahun.

Untuk mencegah anak menjadi sasaran korban LGBT, Ketua Umum LPAI, Seto Mulyadi, memberikan tips buat para orangtua.

"Ajak anak ngobrol. Sesibuk apa pun tetap berikan waktu luang untuk ngobrol dengan anak. Saya juga seperti itu. Pulang kerja, biasakan ngobrol sama anak-anak," ungkap Kak Seto usai acara Catatan Akhir Tahun 2017: Membangun Ketangguhan Anak Indonesia Menghadapi Bahaya LGBT dan Perceraian. Kak Seto ditemui di Tamani Cafe and Resto, Gedung Melawai, Jakarta, ditulis Jumat (29/12/2017).

Orangtua juga harus lebih perhatian terhadap anak. Sebaiknya, tidak hanya bertanya soal akademik saja. Tapi tanyakan, apa yang dirasakan anak di sekolah atau aktivitas lain yang dilakukan.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bacakan dongeng pada anak

Cara lain mencegah anak jadi sasaran korban LGBT, yakni bacakan dongeng pada anak. 

"Ajak anak mendengarkan dongeng yang kita sampaikan. Walaupun anak sudah besar, tidak ada salahnya mendongeng. Kadang anak saya juga bilang, 'Ayah, dongeng lagi. Kangen dengar dongeng dari Ayah'," lanjut Kak Seto.

Ia juga mengingatkan, mendongeng dan mengajak anak mengobrol dapat membangun komunikasi yang lancar. Jadi, anak tidak malu-malu lagi untuk menyampaikan, apa yang dirasakan dan dialaminya.

Selain itu, orangtua jangan memanjakan anak dengan gawai. Lebih baik mengajak anak-anak ngobrol.