Sukses

Kapan Ibu Hamil Boleh Divaksin Difteri?

Ibu hamil juga boleh divaksin difteri, tapi ada aturan khusus, waktu yang aman buat divaksin difteri.

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi difteri tak hanya ditujukan pada anak-anak saja, orang dewasa pun bisa mendapatkan vaksin difteri. Berbeda pada anak-anak, yang mendapatkan jenis vaksin Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT), orang dewasa (19 tahun ke atas) mendapatkan jenis vaksin Tetanus, Difteri (Td).

Lantas apakah ibu hamil juga boleh mendapatkan vaksin Td? Ahli Imunologi, Iris Rengganis dari Divisi Alergi dan Imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta menjawabnya.

"Untuk wanita hamil tetap boleh divaksin Td. Syaratnya, wanita hamil baru boleh divaksin difteri pada trimester ke-2 atau trimester ke-3. Karena kalau masih trimester pertama itu usia kehamilannya masih rentan dan bahaya buat pembentukan janin di awal kandungan," jelas Iris dalam acara Seminar Awam "Mengenal Lebih Dekat Penyakit Difteri" saat ditemui di Gedung IMERI-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, ditulis Minggu (31/12/2017).

Dosis vaksin Td yang diberikan kepada ibu hamil sama dengan vaksin Td pada orang dewasa lainnya, yakni 0,5 ml. Vaksin Td yang disuntikkan berisi booster (penguat) berupa anti-tokso. Ini berfungsi menguatkan kekebalan tubuh.

Kekebalan tubuh pun baru terbentuk biasanya dua minggu kemudian setelah divaksin. Walaupun ada juga orang dewasa yang kekebalan tubuh baru terbentuk setelah divaksin difteri itu 10 hari atau 3 minggu kemudian.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Cukup satu kali untuk 10 tahun

Pemberian vaksin Td untuk dewasa cukup diberikan satu kali untuk rentang waktu 10 tahun. Artinya, orang dewasa divaksin Td tiap 10 tahun sekali.

Tahap pemberian Td sama seperti DPT, yakni tahap awal, tahap kedua sebulan kemudian, dan tahap ketiga itu 6 bulan setelah tahap kedua.Iris juga mengungkapkan, efek vaksin Td juga dirasakan orang dewasa.

"Efeknya bisa di area lengan yang disuntik itu merah. Kadang-kadang bengkak sampai tiga hari," tambah Iris.

Ia menyarankan, tak perlu kaget melihat efek tersebut. Efek itu termasuk wajar. Jika terasa nyeri, Anda bisa minum obat pereda nyeri, seperti parasetamol.

Parasetamol akann meredakan nyeri dan mengurangi bengkak akibat efek suntikan vaksin.