Liputan6.com, Jakarta Mampu meraih orgasme adalah harapan semua orang saat bercinta. Kesenangan dan kepuasaan bisa menjadi dua kata yang menggambarkan perasaan seseorang usai mencapai orgasme.
Namun, jangan salah. Pada beberapa kasus, orgasme bisa memicu hal yang tak terbayangkan sebelumnya. Pada beberapa orang orgasme bisa membuat halusinasi hingga lemah.
Baca Juga
Berikut penjelasan mengenani efek samping orgasme seperti mengutip Men's Health, Selasa (2/1/2018).
Advertisement
1. Halusinasi
Kenikmatan yang diraih usai mencapai orgasme terkadang sampai terbang melayang. Penelitian di Turiki mengatakan sekitar 76 persen pernah mersakan sensasi terbang usai orgasme.
Uniknya lagi, orgasme bisa sampai-sampai membuat jiwa mereka meninggalkan tubuh. Atau ada juga sekitar 24 persen partisipan dalam studi ini mengungkapkan sesudah orgasme seperti masuk dunia kartun yang ajaib.
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Â
Sakit dan lemas
2. Sakit
Setelah ejakulasi ada pria yang mengalami kelelahan, suhu badan meningkat, dan kondisi seperti flu.
Jika hal ini sering terjadi usai bercinta, ada baiknya menghubungi dokter yang mendalami imunitas tubuh atau alergi.
3. Lemas
Orgasmolepsi atau suatu kondisi yang mendadak membuat tubuh lemas usai orgasme. Kondisi tubuh jadi lemas ini terjadi sekitar 30 detik salah satunya dengan kondisi otot hilang kontrol secara keseluruhan.
Kondisi ini rentan dialami orang dengan gangguan tidur. Peneliti tidak mengetahui pasti penyebab hal ini terjadi.
Advertisement
Pusing dan menangis
4. Pusing
Pusing usai bercinta merupakan efek terhadap sesuatu yang bersifat eksplosif dan amat gembira. Durasi sakit kepala usai orgasme bisa dari hitungan menit sampai tiga jam saja.
5. Menangis
Menangis setelah bercinta merupakan salah satu gejala disforia postcoital. Orang tersebut jadi merasa sedih, cemas, melankolis. Kondisi ini muncul sekitar satu jam sesudah bercinta dan biasanya terjadi pada hubungan yang baik-baik saja.
Tentu saja, mendapati pasangan menangis usai bercinta membuat khawatir. Namun menurut psikolog, Lorri Brotto, hal ini terjadi karena refleks biologis terhadap perubahan hormon dan saraf.
"Menangis usai bercinta pun bisa muncul sebagai perasaan sedih atau kesepian ketika keintiman berakhir," kata Brotto lagi.