Liputan6.com, Jakarta Air adalah adalah kunci kesehatan orang dewasa, bukan bayi. Akan fatal akibatnya jika bayi diberikan air putih sebelum waktunya. Menurut ahli, meminum air putih yang terlalu banyak bisa mematikan bayi.
Konsumsi air putih yang berlebih akan menurunkan natrium pada bayi, sehingga mereka akan sulit memproses nutrisi yang masuk. Hal ini bisa berujung pada kejang, koma, hingga kematian, seperti yang dilansir Dailymail, Rabu (3/1/2017).
Baca Juga
Menurut perawat dari Childnurse.com, Danielle Stringer, enam bulan pertama kehidupan seorang anak akan lebih baik jika mereka hanya diberi ASI dan susu formula. Ada beberapa alasan mengapa seorang bayi tak boleh mengonsumsi santapan lain selain ASI atau susu formula.
Advertisement
American Academy of Pediatrics menyarankan agar bayi mengonsumsi ASI secara eksklusif --jika mungkin--untuk enam bulan pertama kehidupan mereka, dan melanjutkan dengan menambahkan makanan dan minuman ringan melalui tahun pertama mereka.
"Tubuh mereka akan mencoba melakukan kompensasi berlebihan dengan membiarkan sel-sel menyerap lebih banyak air, yang akan menyebabkan pembengkakan di seluruh tubuh, termasuk di otak, yang bisa mengakibatkan kejang, koma, atau kematian otak," ujar Stringer tentang efek air putih terhadap tubuh bayi.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
ASI saja sudah cukup
Jangan takut bayi akan mengalami dehidrasi saat tak mendapatkan air putih. ASI mengandung 88 persen air, sehingga bayi tak akan dehidrasi.
Jadi, setiap kali bayi mendapatkan ASI, mereka mendapatkan sebagian besar air, hanya dengan porsi kalori yang tepat.
Akan tetapi, jika orang tua memberi air pada bayi mereka, atau susu formula encer, tubuh bayi akan membengkak dan tak mendapat cukupan kalori.
"Ketika orang tua hanya memberi mereka susu formula encer, mereka tidak mendapatkan semua kalori dan nilai gizi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang," tambahnya.
Advertisement