Liputan6.com, Jakarta Pendarahan selama atau setelah berhubungan seks dapat menyebabkan kekhawatiran. Kondisi ini mengindikasikan, kemungkinan ada masalah yang mengganggu fungsi biologis.
Terapis seks Maggie Gitu, sebagaimana dilansir dari laman Evewoman, Rabu (17/1/2018), ada sejumlah alasan wanita mengalami pendarahan.
Baca Juga
Ukuran penis dan vagina yang tidak pas
Advertisement
Salah satu alasan paling umum untuk perdarahan selama atau setelah berhubungan seks adalah ketidakcocokan dalam ukuran penis dan vagina. Misal, penis besar, sementara vagina sangat sempit.
Dalam hal ini, Anda bisa mengalami sedikit robek saat penetrasi. Cara cepat dan mudah untuk mengatasi ini adalah pastikan vagina dilumasi dengan baik sebelum berhubungan seks.
Pelumasan bisa dilakukan saat foreplay sehingga tubuh jadi lebih rileks.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Menopause dan perimenopause
Efek menopause dan perimenopause adalah kekeringan vagina. Akibatnya, pelumasan tidak lagi cukup. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan selama atau setelah berhubungan seks.
Anda bisa menggunakan pelumas berbasis air, yang akan membantu mengurangi gesekan saat penetrasi. Pendarahan bisa dicegah dengan baik.
Infeksi menular seksual atau infeksi lainnya
Gejala Infeksi Menular Seksual (IMS) berupa pendarahan selama atau setelah berhubungan seks. Sebaiknya, Anda memeriksaka diri ke dokter.
Apalagi jika Anda atau pasangan terlibat dalam perilaku seksual berisiko. Seperti berhubungan seks tanpa kondom.
Advertisement
Penetrasi terlalu dalam
Pendarahan selama dan setelah berhubungan seks juga bisa terjadi bila penetrasi terlalu dalam sehingga menyentuh serviks. Selain sangat menyakitkan, kondisi ini bisa menyebabkan luka pada serviks.
Pendarahan karena penetrasi terlalu dalam lebih sering terjadi ketika berhubungan intim sangat kasar, energik atau akrobatik.
Sebaiknya Anda memulai dengan posisi seks yang lebih lembut, misalnya misionaris. Anda juga bisa meminta pasangan untuk membatasi kedalaman penetrasinya.