Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats di Kabupaten Asmat kewalahan menampung pasien gizi buruk. Saat ini, puluhan pasien gizi buruk terpaksa harus berada di lorong-lorong rumah sakit milik pemerintah.
Tak hanya itu saja, aula rumah sakit pun disulap khusus untuk pasien gizi buruk yang terus berdatangan. Ada enam tempat tidur yang ditempatkan dalam ruangan 4x8 meter tersebut.
Baca Juga
Saat ini, Balai Latihan Kerja (BLK) Asmat juga digunakan untuk menampung pasien gizi buruk yang terus berdatangan.
Advertisement
"Lagi kita persiapkan sekitar 20-an tempat tidur untuk anak-anak dan balita. Kami memang kewalahan," kata Direktur RSUD Agats, dokter Richard Rumbino, Jumat (19/1/2018).Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
68 anak di Asmat meninggal sejak September 2017
Pagi tadi, 11 anak dan balita pasien gizi buruk dievakuasi dari Kampung Atat, Distrik Pulau Tiga.
Sehari sebelumnya, tiga balita dari Kampung Sarwamok, Distrik Pantai Kasuari juga dievakuasi karena terserang gizi buruk dengan penyakit bawaan lainnya demam dan buang-buang air sejak dua minggu lamanya.
Kampung Sarwamok ditempuh dengan perjalanan 4-5 jam perjalanan dengan perahu cepat hingga ke Agats. "Kami bertemu dengan tim medis di kampung dan dianjurkan untuk dievakuasi ke Asmat," jelasnya.
Lalu, pada Kamis malam (18/1/2017) seorang balita juga dievakuasi dari Distrik Atsy, sekitar pukul 19.00 WIT.
"Perintah saya jelas. Jika menemukan pasien gizi buruk, harus segera evakuasi ke Asmat untuk mendapatkan perawatan dan pemenuhan gizi," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, data dari Posko Kesehatan menyebutkan 63 anak dan balita meninggal akibat gizi buruk, lalu 3 anak dan balita meninggal akibat campak dan 1 orang meninggal pada Kamis malam akibat tetanus. Total aada 68 anak yang meninggal sejak September 2017 hingga bulan ini.
Katharina Janur
Advertisement