Liputan6.com, Jakarta Pilih pakai bra atau tak pakai bra? Setidaknya sehari dalam setahun, tepatnya setiap 13 Oktober, sebagian besar wanita beramai-ramai melepas bra seharian. Ini dilakukan sebagai kampanye meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker payudara.
Akan tetapi, sebagian wanita dan para seleb dunia pun telah mengambil sikap tak mengenakan bra ketika beraktivitas sehari-hari sejak beberapa tahun terakhir. Sebut saja penyanyi Rihanna dan anggota klan Kardashian, Kendall Jenner, tulis laman Healthline.
Baca Juga
Tren tak mengenakan bra ini tentu menuai perdebatan, terutama dalam hal apa manfaatnya bagi kesehatan. Sebagian orang percaya, tak mengenakan bra bisa menyebabkan masalah payudara kendur. Benarkah demikian?
Advertisement
Jawabannya tidak. Selama terkait kesehatan, memakai atau tak memakai bra tak terlalu berdampak signifikan.
"Kami tak memiliki bukti bahwa tak mengenakan bra akan berdampak buruk bagi wanita," ujar Patricia Geraghty, praktisi perawat spesialis kesehatan wanita di California, mengutip laman Healthline, Jumat (19/1/2018).
Saksikan juga video berikut:
Hanya Sedikit Riset tentang Dampak Bra
Riset mengenai dampak bra bagi kesehatan payudara memang masih sedikit. Namun, ada beberapa riset, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Prancis. Setidaknya riset tersebut bisa menjawab penggunaan bra bermanfaat atau tidak.
Studi tersebut dilakukan selama 15 tahun oleh Profesor Jean-Denis Rouillon, dan selesai pada 2013. Rouillon melibatkan 300 perempuan usia 18 hingga 35 dalam risetnya.
Hasil riset Rouillon menunjukkan, bra tidak memberi manfaat apa pun bagi wanita dan bahkan cenderung berdampak buruk bagi durasi penggunaan yang lama. Menurutnya, bahan bra yang bersifat membatasi gerak justru mencegah perkembangan jaringan sehingga mungkin berpotensi membuat payudara kendur.
Sementara, jaringan otot payudara lebih berkembang pada wanita yang tak mengenakan bra. Jaringan tersebut membentuk penopang alami bagi payudara.
Meski demikian, Rouillon tidak menyarankan wanita yang telah terbiasa menggunakan bra selama puluhan tahun untuk kemudian benar-benar tak menggunakannya kembali. Pasalnya, langkah itu tak akan memberi dampak apa pun pada kesehatan payudara.
Advertisement
Tak Terbukti Meningkatkan Atau Menurunkan Risiko Kanker Payudara
American Cancer Society juga menyatakan, tak ada bukti ilmiah yang menunjukkan penggunaan bra bisa meningkatkan atau menurunkan risiko kanker payudara.
Selain itu, ada pula studi mengenai nyeri dan gerakan payudara terhadap wanita yang menggunakan fashion bra, sport bra, crop top, dan yang tidak mengenakan bra di Australia pada 1999. Hasilnya, studi tersebut lebih menyoroti kenyamanan dibandingkan dampak bra bagi kesehatan.
Geraghty mengatakan, problem utama riset terhadap dampak bra adalah durasi studi yang panjang. Para periset harus memonitor keseharian wanita pengguna bra dan nonpengguna selama puluhan tahun. Tak hanya itu, mereka pun perlu memperhatikan potensi risiko kondisi kesehatan lain yang dialami objek studi.
Praktisi perawat ini juga mengatakan, riset yang ada menunjukkan kondisi payudara kendur pada wanita usia senja tak terkait dengan penggunaan bra ataupun kegiatan menyusui. Dia menduga hal itu lebih kepada kehamilan serta sejauh apa jeda antarkehamilan.