Sukses

Pentingnya Protein dalam Penanganan Gizi Buruk di Asmat

Pemberian nutrisi penting dalam penanganan gizi buruk di Kabupaten Agats-Asmat, salah satunya dengan pemberian protein.

Liputan6.com, Jakarta Gizi buruk di Kabupaten Agats, Asmat, Papua, kini menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengirimkan 39 personel yang terjun langsung ke daerah pesisir selatan Papua tersebut untuk langsung tangani KLB (Kejadian Luar Biasa) campak dan gizi buruk.

Salah satu dokter spesialis gizi, dr Ratri SpGK, mengungkapkan gizi buruk terjadi di Asmat karena ketidakseimbangan gizi yang dialami oleh anak-anak di daerah tersebut.

"Jadi kebiasaan mereka di sini itu, dia (anak) dikasih nasi dan kuah ikan. Tapi kita tidak tahu apa karena faktor kemampuanya atau ketidaktahuan mereka," ujar Ratri, mengutip rilis yang dikeluarkan Kemenkes RI, Sabtu (20/1/2018).

Melihat kondisi tersebut, Ratri menganjurkan pemberian protein pada anak setelah menjalani serangkaian proses perawatan hingga ke tahap transisi. Pemberian protein berupa ikan, kacang hijau, atau protein lainnya dapat mengembalikan status gizi anak, dari gizi buruk menjadi gizi baik.

 

Simak juga video berikut ini :

2 dari 2 halaman

Pentingnya Edukasi

Tak hanya melakukan penanganan, dr Ratri juga memberikan edukasi pada orangtua di Asmat. Dia menyarankan pengolahan protein dapat dilakukan dengan cara direbus, tidak digoreng. Hal tersebut disampaikannya supaya kandungan protein pada makanan tetap terjaga dengan baik.

Selain itu, Ratri juga mengimbau orang tua untuk memberikan terlebih dahulu ikan pada anak-anak untuk dikonsumsi. Setelah anak-anak dapat mengonsumsi ikan, baru mereka boleh mengonsumsinya.

Hal ini penting mengingat anak-anak rentan mengalami gizi buruk. Dia juga beranggapan orang tua di Asmat perlu memperoleh edukasi mengenai kebersihan pangan dan pola makan yang sesuai bagi anak.