Liputan6.com, Jakarta Setiap generasi memiliki masalah atau tantangan percintaan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan generasi milenial yang cenderung sulit menemukan cinta dan mempertahankan hubungan.
"Tidak seperti generasi sebelumnya, generasi milenial tumbuh di dunia yang banyak aplikasi kencan. Sudah tak lagi banyak anak laki-laki menikahi tetangga sebelahnya," kata terapis Tarra Griffith.
Baca Juga
Berikut, lima masalah percintaan usia 20-30 tahun yang sering dijumpai terapis hubungan mengutip Huffington Post, Selasa (23/1/2018).
Advertisement
1. Terus mencari yang lebih baik
"Di era informasi canggih, dengan banyak platform kencan, ada banyak anak muda yang takut memilih orang yang salah. Namun, sebaiknya daripada gelisah terus mencari pasangan yang tepat, lebih baik fokus menjadi pasangan yang baik," kata terapis hubungan di Dallas, AS, Liz Higgins.
2. Kenapa sih perlu menikah?
Apakah Anda salah satu milenial yang sering menanyakan hal ini kepada diri sendiri dan orang lain? Jika iya, Anda tidak sendiri.
"Di usia 20-an, banyak anak-anak milenial yang memprioritaskan aspek lain dalam kehidupan seperti pendidikan, karir, traveling dan pengalaman hidup sebelum menikah. Lalu, banyak yang memilih punya kehidupan yang mandiri baik dalam karir dan penghasilan sebelum menikah," kata Griffith.
"Lalu, beberapa milenial tidak melihat banyak manfaat dari mendapatkan legalisasi nikah," kata Griffith lagi.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Tidak siap berkomitmen
3. Salah mengartikan pesan
Kehadiran media pesan seperti aneka media sosial dan media chat membuat pasangan bisa berinteraksi dengan banyak cara. Namun, ketika teks atau simbol dikirim, interpretasinya bisa berbeda dan menimbulkan masalah seperti disampaikan terapis hubungan Jess Hopkins.
4. Tidak siap menikah
Banyak kaum milenial melihat teman lain menikah dan memiliki anak. Sementara itu, dia sendiri masih lajang dan merasa tidak bisa menemukan satu orang dan tidak siap berkomitmen untuk satu orang seperti disampaikan terapis hubungan asal Chicago Rachel Kazez.
5. "Aku sudah siap, pasanganku belum"
"Saya sering sekali melihat wanita sudah siap untuk hubungan yang serius, tapi pacarnya masih ingin bermain bersama teman-teman atau bermain video gim. Hal ini membuat wanita bertanya-tanya apakah bakal tumbuh dan berkembang bila menikah bersama orang ini," terapis hubungan Joyce Morley.
Advertisement