Sukses

Alasan di Balik Rasa Makanan Pesawat yang Tidak Enak

Anda mungkin sadar bahwa makanan pesawat terasa tidak enak. Pernahkah Anda bertanya mengapa makanan pesawat memiliki rasa seperti itu?

Liputan6.com, Jakarta Ada yang menyebut bahwa makanan pesawat terasa tidak enak karena pengaruh lingkungan suara dan telinga penumpang.

Akibat kebisingan ekstrem yang lebih dari 85 desibel, membuat kualitas makanan pesawat berubah dalam persepsi penumpang.

"Indra-indra tubuh bisa merespons lingkungan tempat makan sehingga mengubah persepsi kita tentang makanan yang disantap," kata Asisten Profesor Ilmu Makanan di Cornell University, Robin Dando. Ulasan ini dimuat di situs Daily Mail pada pertengahan tahun 2015.

Akan tetapi, makanan pesawat yang terasa tidak enak itu tidak melulu karena pengaruh tekanan udara dan suara bising mesin.

Seorang perempuan yang mengaku pernah bekerja sebagai pramugari, Shreyas P, berkata bahwa makanan pesawat yang disajikan ke penumpang benar-benar sangat tidak sehat dan tidak enak.

 

2 dari 3 halaman

Penuturan Seorang Pramugari tentang Makanan Pesawat

Berdasarkan tulisan di thread Quora, sebagaimana dikutip dari situs News pada Selasa, (23/01/2018), makanan di nampan yang tersaji di depan mata sudah disiapkan oleh katering pesawat 12 jam sebelum berangkat.

"Bahkan berhari-hari sebelum keberangkatan pesawat," tulis Shreyas P.

Ada industri khusus yang memang ditunjuk menjalankan tugas tersebut. Shreyas mengatakan bagaimana mungkin buah yang diberikan ke penumpang sudah tersedia dalam keadaan sudah dipotong-potong.

Dari jam berapa buah itu sudah dipotong? Apakah kamu pernah bertanya seperti itu?

 

3 dari 3 halaman

Kondisi Makanan Pesawat Sebenarnya

Sejumlah pihak bahkan memanfaatkan kondisi indra perasa yang tidak bekerja maksimal selama di udara untuk "berbuat curang". Pengarang buku Gastrophysics: The New Science of Eating, Charles Spence, mengemukakan, makanan di pesawat penuh dengan garam, gula, juga lemak.

Tekanan udara dan suara bising mesin pesawat membuat telinga berdengung parah. Itu menyebabkan selera dan indra penciuman penumpang sebagian mati rasa. Berbeda jauh saat masih di darat.

"Semua itu berkontribusi pada ketidakmampuan kita mencicipi dan mencium bau minuman dan makanan pesawat," kata Charles, seperti dikutip dari Daily Star.