Sukses

Waspada, Produk Kosmetik Bisa Ganggu Kesuburan Wanita

Beberapa produk kecantikan kini kerap mengandung sejumlah bahan kimia yang bisa pengaruhi kesuburan wanita.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa kosmetik dan produk kecantikan lain kini kerap mengandung sejumlah bahan kimia yang dianggap mengkhawatirkan oleh para ahli. Beberapa ahli bahkan sudah memperingatkan efek samping terhadap kesuburan wanita.

Menurut para ahli, berbagai produk kosmetik seperti cat kuku, krim antipenuaan, sabun antibakteri, semprotan rambut dan parfum memiliki efek pada kesuburan wanita. Efek ini muncul akibat bahan kimia beracun yang ada di dalamnya.

"Beberapa tahun terakhir, ada beberapa bahan kimia mengganggu endokrin yang mempengaruhi fungsi ovarium menjadi abnormal, keguguran, dan infertilitas pada wanita," kata spesialis obstetri dan ginekologi juga program bayi tabung, Nitasha Gupta dari Indira IVF Hospita, New Delhi, India.

Gupta menambahkan, penggunaan sabun antibakteri bisa menurunkan peluang wanita untuk hamil. Apa dasar ucapan Gupta?

"Sabun antibakteri mengandung bahan kimia triclosan yang terkait dengan gangguan endokrin yang mengacaukan hormon Anda dan mengganggu sistem reproduksi," katanya mengutip laman IB Times, Selasa (23/1/2018).

Bukan hanya sabun, para ahli meyakini produk rambut seperti sampo dan kondisioner yang mengandung paraben bisa memengaruhi kesuburan wanita karena mengganggu hormon dan sistem reproduksi.

"Paraben adalah jenis pengawet (sabun, sampo dan kondisioner) yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Bila terlalu banyak dapat berdampak pada kesuburan. Bila hormon tidak seimbang, peluang untuk menciptakan telur atau sperma sehat berkurang," kata Gupta lagi.

 

2 dari 2 halaman

Produk lainnya

Selain itu, senyawa organik volatil seperti formaldehid, Phthalate seperti dibutyl Phthalate (DPT) dan toluene dalam cat kuku dilaporkan menimbulkan risiko tinggi terhadap masalah kesuburan wanita. Selain itu juga dapat menyebabkan cacat lahir, meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, masalah perilaku, dan gangguan kognitif.

Dr Alka, ahli bayi tabung yang berbasis di Udaipur, India, mengatakan penghapus kutek mengandung bahan kimia beracun termasuk aseton, metil metakrilat, toluena, dan etil asetat. Kimia yang paling umum digunakan adalah pelarut yang diberi toluena yang sering digunakan dalam kosmetik untuk mendapatkan glossy finish.

Bahan kimia ini diketahui mempengaruhi Central Nervous System (sistem saraf pusat) dan membahayakan sistem reproduksi. Phthalate juga bisa enyebabkan infertilitas pada pria juga dan mempengaruhi sistem saraf pusat. Hal ini juga bisa mengganggu kadar hormon wanita.

"Jadi, kita perlu memikirkan keamanan produk sebelum menggunakannya. Kelebihan penggunaan kosmetik bisa menjadi bencana bagi kehamilan dan kemungkinan hamil bisa berkurang drastis karena efek seriusnya terhadap lingkungan reproduksi," kata Gupta.

Bagi yang sudah sukses menjalankan bayi tabung, menghindari penggunaan bahan kimia semacam itu sangat dianjurkan. "Meski sudah terjadi pembuahan, penggunaan yang berlebih bisa menyebabkan keguguran dan cacat lahir," kata Gupta.