Liputan6.com, Jakarta Saran yang paling terdengar umum saat menstruasi adalah minum teh. Teh dianggap menenangkan kram dan rasa nyeri di punggung selama menstruasi.
Baca Juga
Advertisement
Namun menurut beberapa penelitian terbaru, minum teh saat menstruasi mungkin bukan ide yang baik. Ada beberapa alasan, Anda harus menghindari teh saat menstruasi.
Mengandung kafein
Teh mengandung kafein. Kandungan kafein pada teh sebanyak 26,1 mg. Kafein akan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang menyebabkan kecemasan dan ketegangan, dilansir dari Times of India, Kamis (25/1/2018).
Hal ini membuat Anda merasa lebih tidak nyaman. Teh hitam, yang juga dikenal sebagai Hong Cha memiliki kandungan kafein paling tinggi. Satu cangkir teh Hong Cha punya kadar 40 - 60 mg kafein.
Di sisi lain, minum 1-2 cangkir teh tidak merugikan Anda jika Anda terus mengonsumsi makanan kaya zat besi dan Vitamin C, yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam darah.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Adanya asam tannat
Semua teh mengandung sejumlah asam tannat, yang bila dikombinasikan dengan makanan akan mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh.
Jadi, minum teh terlalu banyak selama menstruasi mungkin tidak hanya menyebabkan kekurangan zat besi dalam tubuh. Tapi juga dapat menyebabkan sakit kepala, mudah tersinggung, insomnia, gelisah, dan gugup.
Yang terbaik, wanita yang sedang menstruasi lebih baik minum air hangat daripada teh hangat.
Advertisement