Sukses

Meski Imunisasi Sudah Diberikan, Belum Menjamin Bebas Campak

Prevalensi 80 persen dikatakan ideal sebagai upaya anak terhindar dari campak. Meskipun begitu, belum menjamin bebas campak

Liputan6.com, Jakarta Sebagai tindak lanjut penanganan campak di Kabupaten Asmat, Papua, imunisasi campak sudah dilakukan di seluruh distrik. Laporan diperoleh dari tim tenaga kesehatan yang dikirim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Menurut Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono, 80 persen distrik di Asmat sudah 100 persen diimunisasi campak.

"Kemarin sore, saya baru dapat laporan dari teman-teman di sana. Prevalensinya begitu. Kalau angka pastinya berapa, saya belum tahu lebih lengkap," kata Anung dalam acara Hari Gizi Nasional 2018 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Prevalensi 80 persen dikatakan ideal sebagai upaya anak terhindar dari campak. Meskipun begitu, bukan berarti di distrik tersebut sudah terjamin bebas campak.

"Tidak menjamin bebas (campak) juga. Ini persoalan kekebalan tubuh yang berbeda-beda juga lingkungannya," kata Anung.

 

2 dari 2 halaman

Persoalan Gizi Buruk di Asmat

Selain campak, masalah gizi buruk menjadi fokus utama. Tim tenaga kesehatan yang dikirim Kementerian Kesehatan kesehatan menemukan, 13 anak dengan gizi buruk di Distrik Sawaerma, Papua.

Dari 13 anak itu 12 di antaranya telah dirujuk ke RSUD Agats, sedangkan 1 orang menolak dirujuk, menurut rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Kamis (25/1/2018).

Pemberian vitamin A dan pemberian makanan tambahan (PMT) juga dilakukan tim tenaga kesehatan untuk mengatasi gizi buruk.

  • Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Gejala campak berupa ruam merah pada seluruh tubuh yang disertai demam, batuk, dan pilek.

    Campak

  • Campak Asmat