Liputan6.com, Jakarta Periset telah mengembangkan tes darah baru yang dapat mendeteksi delapan jenis kanker umum, termasuk kanker hati dan kanker pankreas yang sangat sukar dipahami. Tes yang disebut CancerSEEK, mencari sejumlah senyawa dalam darah yang dianggap sebagai tanda awal kanker.
Termasuk 16 gen gen penggerak kanker yang berbeda - gen yang terkait dengan tumor - dan delapan protein, menurut penelitian yang menjelaskan tes tersebut, yang diterbitkan pada 18 Januari di jurnal Science.
Baca Juga
"Keutamaannya adalah bahwa pada saat bersamaan Anda dapat memeriksa kolesterol Anda, selain pemeriksaan darah untuk kanker," kata penulis studi utama Joshua Cohen, seorang mahasiswa kedokteran dan doktoral di Johns Hopkins University School of Medicine.
Advertisement
Terlebih lagi, tes tersebut tampaknya mampu menyaring lima kanker yang tes skriningnya tidak tersedia saat ini, yaitu: ovarium, perut, esofagus, hati dan pankreas. Kanker ini biasanya tidak menyebabkan gejala sampai mereka mencapai stadium lanjut, dan pengobatanpun menjadi sulit, dikutip dari laman Live Science Kamis (25/01/2018).
Apa yang membedakan tes CancerSEEK dari tes "biopsi cairan" yang telah dikembangkan sebelumnya--tes yang mencari tanda-tanda kanker dalam darah--adalah penggunaan dua jenis indikator (gen dan protein) untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat pada rentang yang lebih luas, menurut Cohen.
Tes ini menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk menganalisis kombinasi gen dan biomarker protein,yang ditemukan dalam sampel darah. Analisis ini kemudian bisa mengidentifikasi jenis kanker yang mungkin dimiliki pasien, kata Cohen.
Alat ini bisa sangat penting, karena bisa dilakukan oleh dokter umum. Dokter umum kemudian akan merujuk pasien untuk melakukan pengujian tambahan agar bisa memverifikasi hasilnya, lanjut Cohen.
Misalnya, jika hasil tes darah menunjukkan kanker perut, dokter bisa merekomendasikan pasien mendapatkan endoskopi untuk mengkonfirmasi hasilnya, kata Cohen. Demikian pula, hasil tes yang menunjuk pada kanker usus besar bisa dikonfirmasi dengan kolonoskopi.
Untuk mempelajari seberapa baik tes darah bekerja, para peneliti mencobanya pada sekitar 1.000 pasien dengan diagnosis kanker yang diketahui tidak bermetastasis, atau menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Jenis kanker yang bisa diuji
Kanker-kanker yang diuji meliputi payudara, ovarium, lambung, hati, pankreas, esofagus, kolorektal dan paru-paru. Para peneliti juga mendaftarkan sekitar 800 pasien sehat tanpa kanker untuk dijadikan kelompok kontrol.
Tes ini bisa mendeteksi kanker dengan akurasi 69 sampai 98 persen. Dan semakin berat kankernya, semakin tinggi keakuratannya.
Tapi untuk kanker pada tahap awal -misalnya, stadium satu- tes kanker terdeteksi secara akurat hanya 40 persen. Pakar independen melihat angka yang relatif rendah ini sebagai kelemahan utama pengujian.
Berdasarkan penelitian tersebut, tes darah tersebut juga mendeteksi kanker pada 1 persen kelompok kontrol. Ini bisa berarti bahwa tes tersebut memiliki tingkat positif palsu 1 persen (dengan kata lain, menunjukkan besar kesalahan hasil tes kanker 1 persen) atau bahwa individu tersebut sebenarnya memiliki kanker yang belum terdiagnosis, kata Cohen.
Dengan penemuan ini, akan lebih baik jika dilakukan penelitian lebih luas untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat agar dapat diaplikasikan sedini mungkin karena manfaatnya yang sangat baik.
Advertisement