Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Apa yang Terjadi pada Vagina Bila Wanita Berhenti Bercinta?

Ketika wanita berhenti berhubungan seks dan tak lagi orgasme, apa yang terjadi pada vagina?

Liputan6.com, Jakarta Mulai dari media sosial, pekerjaan kantor, mengurus rumah hingga mengasuh anak terkadang membuat bercinta http://www.liputan6.com/tag/bercintatak lagi menjadi prioritas utama dalam kehidupan wanita.

Menurut sebuah penelitian, pasangan yang tak aktif bercinta, kebahagiaan rumah tangganya akan menurun sebesar 50 hingga 70 persen. Namun, ada yang lebih penting dari pada itu. Wanita wajib mengetahuinya.

Vaginal atrophy namanya. Kondisi di mana dinding vagina mengalami penipisan.

Melansir laman Mirror, Kamis (25/1/2018), masalah kewanitaan ini dipicu karena tubuh mengalami penurunan dalam produksi estrogen.

Gejala awal yang patut diperhatikan adalah ketika Anda mulai merasakan gatal, sulit buang air seni, dan timbul sensasi terbakar pada vagina. Ini adalah tanda jika tubuh telah mengalami penurunan hormon seks, estrogen.

Menurut Dr Louise Mazanti, seorang terapis seks yang berbasis di London, "Sangat penting memiliki kehidupan seks yang sehat dengan pasangan atau dengan diri kita sendiri." 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

2 dari 2 halaman

Aktif secara seksual

Hidup aktif secara seksual adalah kunci dalam memerangi atrofi vagina. Orgasme yang teratur akan membuat aliran darah menjadi meningkat, sehingga mencegah gangguan ini.

Jangan pernah berpikir karena tak ada pasangan berarti Anda puasa bercinta. Ini adalah kesalahan besar. Meski tak ada pasangan, seorang wanita tetap harus menstimulasi kehidupan seksnya. Tujuannya adalah untuk menjaga aliran darah mengalir deras ketika orgasme dan vagina tetap sehat.

Dr Mazanti memperingatkan jika sel tidak mendapatkan cukup oksigen maka limbah dari jaringan tidak dapat ditangani, yang pada gilirannya menyebabkan radang jaringan dan berujung pada atrofi vagina.