Sukses

Istri Bekerja Jauh dari Suami, Pernikahan Bahagia Hanya Mimpi?

Istri bekerja di luar kota atau luar negeri dalam waktu yang lama, bagaimana suami bisa bertahan dan menjaga keutuhan rumah tangga?

Liputan6.com, Jakarta Idealnya pasangan suami istri tinggal bersama dalam satu atap. Namun, untuk memperkuat fondasi keuangan keluarga, ada kalanya istri ingin membantu kecukupan ekonomi rumah tangga dengan bekerja. Pekerjaan pun didapat, tapi lokasi kerja di luar kota atau luar negeri.

Ketika pernikahan harus dijalani jarak jauh alias long distance relationship (LDR), bagaimana suami istri harus menyikapinya? Kebersamaan suami istri yang biasanya terjalin erat, kini harus terpisah. Belum lagi soal masing-masing pihak menahan penyaluran kebutuhan biologis.

Dalam pernikahan LDR, kemungkinan ada dua hal yang terjadi. Pertama, hubungan pernikahan tetap bertahan selama suami dan istri saling setia dan berjanji untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Kedua, hubungan pernikahan menjadi renggang dan berujung perceraian.

Psikolog klinis, Pingkan Cynthia Bella Rumondor, M.Psi, menyatakan kasus seperti ini sering terjadi, terutama faktor keterbatasan ekonomi.

"Dalam sebuah pernikahan, segala sesuatu bisa terjadi. Misalnya istri ingin bekerja di luar rumah untuk membantu suami menghidupi keluarga. Istri enggak mau dicap merongrong karena tidak berbuat sesuatu. Di sisi lain, suami juga punya keterbatasan penghasilan," ungkap Pingkan saat dihubungi Health-Liputan6.com, Selasa (30/1/2018).

 

Simak juga video menarik berikut:

 
2 dari 3 halaman

Suami Menyadari Akan Keterbatasannya

Misalnya istri diterima bekerja dengan penghasilan besar, tapi harus tinggal berjauhan dari suami dan anak-anak. Ada perasaan dilema yang dialami kedua pihak. Namun, suami memilih mengalah karena dia sadar belum bisa membahagiakan istrinya dengan maksimal. 

"Masalah ini memang rumit. Keterbatasan ekonomi bercampur dengan keinginan untuk menjaga pernikahan tetap langgeng. Supaya enggak memecah keharmonisan rumah tangga, ada baiknya harus ada diskusi tuntas harus dan mendalam antara suami dan istri," kata Pingkan.

Psikolog jebolan Universitas Indonesia ini menyarankan agar masing-masing punya komitmen dan paham dengan risikonya sebelum mengambil keputusan.

"Sebaiknya, bicarakan tentang harapan istri dan harapan suami. Lalu dicari jalan tengah. Perlu dipikirkan juga soal nasib anak-anak yang harus ditinggal dalam waktu yang tidak sebentar dan durasi pekerjaan," jelas Pingkan lagi. 

 

3 dari 3 halaman

Pernikahan LDR Bisa Tetap Rukun, Asal...

Pingkan melanjutkan bahwa segala sesuatunya harus diobrolkan secara detail. 

"Coba dibicarakan berapa bulan atau minggu, istri bisa kembali ke rumah dan kampung halamannya. Paling tidak, istri bisa mendapat cuti pekerjaan yang memungkinkan untuk pulang kampung setidaknya enam bulan sekali," jelas Pingkan.

Pacaran LDR saja kerap menimbulkan sejumlah masalah, bagaimana dengan pernikahan LDR?

"Kunci awetnya sebuah rumah tangga, adalah komunikasi yang mengalir dengan baik. Dalam hal ini, suami juga wajib bertanya mau dibawa ke mana hubungan ini kalau kelak istrinya justru jarang memberi kabar. Bicarakan juga bagaimana hubungannya nanti. Kalau tujuan masing-masing telah disepakati dan dikompromikan," terang penulis buku Bukan Move On Biasa: Bikin Langkahmu Lebih Bermakna.