Liputan6.com, Jakarta Penelitian baru menghubungkan antioksidan yang biasa ditemukan pada ASI serta makanan seperti kiwi, kedelai, dan seledri - dengan risiko pengembangan penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), dikutip dari laman medicalnewstoday, Senin (29/1/2018).
NAFLD menjadi semakin meluas. Di Amerika Serikat, kelainan ini adalah penyebab paling umum penyakit hati, terhitung 75 persen dari semua penyakit hati kronis.
Baca Juga
NAFLD memengaruhi 20-30 persen orang dewasa di AS, dan 60 persen orang dewasa obesitas. Penyakit ini dikaitkan dengan obesitas "epidemi" dan gangguan metabolisme yang menyertainya.
Advertisement
Periset dari University of Colorado Anschutz Medical Campus mulai memeriksa apakah dosis pyrroloquinoline quinone (PQQ) yang meningkat yang diberikan secara prenatal pada tikus obesitas dapat menghentikan perkembangan NAFLD. Temuan ini dipublikasikan di Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology.
Dipimpin oleh Karen Jonscher, PhD, profesor anestesiologi dan fisikawan di CU Anschutz, tim tersebut memberi makan makanan tinggi lemak dan tinggi gula ke tikus hamil untuk menginduksi obesitas.
Kelompok tikus hamil lainnya diberi makanan yang sehat. Selain itu, subkelompok dari masing-masing dua kelompok menerima PQQ di air minum mereka. Anak tikus juga diberi makan dua makanan selama 20 minggu, dan menerima PQQ melalui ASI ibu mereka.
Seperti yang diharapkan, tikus yang diberi makan makanan Barat memperoleh bobot lebih banyak daripada yang diberi makanan sehat. PQQ tambahan, baik yang diberikan sebelum atau sesudah lahir, tidak berdampak pada penambahan berat badan.
Bahkan PQQ mengurangi lemak hati dan lemak tubuh pada keturunan obesitas. PQQ mengurangi lemak hati pada tikus bahkan sebelum mereka lahir.
Para peneliti menemukan penurunan indikator stres oksidatif dan gen proinflamasi pada tikus obesitas yang telah diberi PQQ. Hal ini menunjukkan bahwa antioksidan dalam ASI juga mengurangi peradangan hati.
Â
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Efeknya bertahan
Menariknya, efek positif ini bertahan pada keturunannya bahkan setelah PQQ ditarik sebagai bagian dari proses penyapihan.
"Ketika diberikan kepada ibu tikus yang obesitas selama kehamilan dan menyusui, kami menemukan efeknya yang melindungi keturunan mereka dari pengembangan gejala lemak dan kerusakan hati yang menyebabkan NAFLD di awal masa dewasa," kata Karen Jonscher.
PQQ secara alami ditemukan di tanah, debu antarbintang, dan air susu ibu (ASI).
Antioksidan sangat penting untuk perkembangan mamalia, dan dapat ditemukan pada berbagai makanan nabati, seperti kedelai, peterseli, seledri, kiwi, dan pepaya. Jonscher juga menekankan manfaat suplemen diet PQQ awal untuk pencegahan penyakit hati.
Penulis memperingatkan, bagaimanapun, wanita hamil harus selalu memeriksakan diri ke dokter sebelum mengambil suplemen apa pun.
Advertisement