Sukses

BNNP NTT Amankan Bocah 7 Tahun yang Kecanduan Isap Septic Tank

Viktor Seran, bocah asal NTT yang kecanduan septic tank ternyata sudah putus sekolah.

Liputan6.com, Jakarta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil mengamankan bocah 7 tahun yang kecanduan mengisap septic tank. Keanehan anak yang diketahui bernama Viktor Seran itu kian menjadi. Bocah yang tinggal di Kabupaten Belu, NTT itu juga senang mengisap Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lem Aica Aibon. 

"Saat ini, anak yang masih di bawah umur itu sudah kami bawa ke rumah trauma center di Kupang, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut," kata Kepala BNNP NTT, Brigjen Pol Muhammad Nur kepada wartawan di Kupang, seperti dikutip dari AntaraNews, Rabu (31/1/2018).

Ia menjelaskan bahwa mereka yang mengisap lem atau sejenisnya dan kemudian kecanduan akan mengakibatkan kerusakan permanen pada otak, hati dan ginjal.

Di samping itu, mereka yang kecanduan septic tank cenderung mengalami pendarahan pada hidung atau yang populer disebut mimisan.

"Tetapi juga dapat mengalami kehilangan ingatan, sulit belajar, melihat sesuatu tidak jelas, kehilangan kendali tubuh, keram, nyeri bahkan batuk parah," ujarnya.

Bahkan, lanjut Komandan berbintang satu tersebut, mereka yang kecanduan akan terserang penyakit jatung. Tidak hanya itu, bahaya yang muncul dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan berujung pada kematian.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

 

2 dari 2 halaman

BNNP segera periksa kejiwaan pelaku

Kasus pengamanan terhadap Viktor dilakukan oleh BNNK Kabupaten Belu, yang kemudian berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dibawa ke Kupang.

Penanganan yang dilakukan BNNP NTT adalah nantinya akan diperiksa kejiwaan dari anak tersebut di RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang.

"Sebab dari kasus-kasus yang pernah saya temui, mereka yang menghirup lem dan sejenisnya bisa mengalami gangguan kejiwaan," katanya mencontohkan.

Viktor sendiri nantinya juga akan dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk direhabilitasi agar bisa sembuh dari kecanduannya tersebut.

"Biaya menjadi tanggungan pemerintah," ucapnya.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan sementara, Viktor mulai mengisap bau-bauan tersebut sejak ia empat tahun. Pemicunya adalah karena kakek dan neneknya menjual BBM.

Hal ini juga, menurut Muhammad, karena kurangnya pantauan orangtua kepada anaknya. Sampai saat ini, Viktor sudah putus sekolah padahal baru berumur tujuh tahun.

(Kornelis Aloysius Ileama Kaha/AntaraNews)