Liputan6.com, Jakarta Isabelle Kun, 20 tahun, nyaris meninggal dunia karena mengalami reaksi alergi setelah melakukan perpanjang bulu mata.
Seperti dikutip dari situs News pada Kamis, (1/2/2018), Isabella diketahui pergi ke salon untuk perpanjang bulut mata. Namun, yang terjadi keesokan harinya, dia justru sulit menelan dan bernapas.Â
Baca Juga
Perempuan asal Ottawa, Kanada, ini juga mengatakan, matanya tak bisa terbuka yang membuat dia harus dilarikan ke rumah sakit. Sang ibu bahkan histeris saat melihat anaknya hampir buta gara-gara bulu mata.Â
Advertisement
"Mereka membawa saya tepat beberapa detik setelah reaksi alergi muncul. Mataku bengkak, amandel juga sakit,"Â kata Isabella
Ekstensi bulu mata dilakukan dengan menerapkan satu per satu bulu mata dengan perekat instan. Dalam kasus ini, Isabelle mengatakan, alergi terjadi karena perekat pada bulu mata yang kuat (cyanoacrylates).
Akibat kejadian ini, dokter memberikan antihistamin dan steroid intravena untuk mengurangi pembengkakan. Dokter juga memberikan resep yang sama untuk dibawa pulang. Namun, Isabelle belum merasa baikan.
Â
Tak Kapok Perpanjang Bulu Mata
Sara Du, pemilik salon kecantikan tersebut, mengatakan kepada CTV News bahwa dia tidak pernah menguji produknya, termasuk bulu mata palsu, pada setiap klien yang alergi. Namun jika kliennya memintanya, ia tak keberatan.
"Orang dapat mengembangkan alergi tiba-tiba. Jadi berhati-hatilah kemana pun Anda pergi. Sebab beberapa produk mungkin mempengaruhi penglihatanmu," katanya.
Kendati demikian, Isabelle merasa dia tak kapok untuk melakukan ekstensi bulu mata lagi. "Saya ingin melakukannya lagi, tapi saya akan melakukan tes alergi terlebih dahulu, karena saya suka bulu mata palsu," katanya.
Advertisement